Karena sekali lagi, banyak kebutuhan kita di lapangan, termasuk bagaimana kita menyelesaikan masalah-masalah tanah sehingga kami berharap STPN bisa memiliki kualitas semakin baik ke depan
Yogyakarta (ANTARA) - Menteri Agraria dan Tata Ruang (ATR)/Kepala Badan Pertanahan Nasional (BPN) Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) meminta para taruna Sekolah Tinggi Pertanahan Nasional (STPN) mampu menguasai teknologi, khususnya di bidang pertanahan yang terus berkembang.

"Harus semakin gencar untuk menguasai keterampilan, termasuk juga penguasaan terhadap teknologi terkini. Ini penting agar kita tidak ketinggalan, agar tidak usang," kata AHY sapaan Agus Harimurti Yudhoyono saat mengunjungi STPN, Yogyakarta, Kamis.

Menurut dia, penguasaan teknologi mutlak diperlukan karena ke depan perkembangan teknologi terus mengalami lompatan, termasuk dengan munculnya kecerdasan buatan (AI) serta berbagai aplikasi.

"Apalagi 10 tahun mendatang, 20 tahun, 50 tahun mendatang, bagaimana dunia yang begitu canggih dengan kecerdasan buatan, dengan mesin-mesin canggih, dengan mesin-mesin pintar dengan aplikasi-aplikasi yang bisa menggantikan banyak pekerjaan manusia," ujar AHY.

Baca juga: Wamen ATR/BPN minta alumni STPN jaga kualitas kader pertanahan

Kementerian ATR/BPN pun, menurut dia, tidak ketinggalan memanfaatkan teknologi dengan menerapkan digitalisasi dalam pembuatan sertifikat pertanahan.

Dengan sentuhan teknologi pula, menurut dia, kebijakan satu peta (one map policy) diharapkan bisa segera terwujud, sehingga mampu meminimalkan kesalahan, termasuk kejahatan di bidang pertanahan.

"Itu akan mempersempit ruang-ruang kesalahan dan juga pelanggaran termasuk kejahatan di bidang pertanahan dan tata ruang," ujar AHY.

Karena itu dia berharap STPN mampu menyiapkan SDM bidang pertanahan yang menguasai teknologi, sehingga mampu memperkuat Kementerian ATR/BPN dalam menangani masalah pertanahan di Tanah Air.

Baca juga: Menteri ATR: Wisudawan STPN perlu wujudkan keadilan pertanahan

Menurut dia, STPN telah memiliki berbagai teknologi modern di bidang pertanahan yang dapat menjadi media pembelajaran bagi para siswa atau taruna.

"Tadi saya cek misalnya ada alat pengukuran yang terus berkembang dari yang sangat sederhana, yang manual, modern, sampai yang paling canggih. Teknologi untuk survei dan pemetaan tadi kami juga melihat ada beberapa jenis drone dari yang sederhana sampai yang terkini," ujar AHY.

Dia berharap banyak para lulusan STPN yang kelak dapat terserap di lembaga yang dipimpinnya.

"Karena sekali lagi, banyak kebutuhan kita di lapangan, termasuk bagaimana kita menyelesaikan masalah-masalah tanah sehingga kami berharap STPN bisa memiliki kualitas semakin baik ke depan," tutur AHY.

Baca juga: AHY: Transformasi digital persempit pelanggaran pertanahan
 

Pewarta: Luqman Hakim
Editor: Risbiani Fardaniah
Copyright © ANTARA 2024