Penandatanganan MoU untuk membangun infrastruktur ekonomi kreatif dan pariwisata dengan rumah kreasi nusantara.
Labuan Bajo (ANTARA) - Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Salahuddin Uno mengatakan kerja sama dengan Real Estate Indonesia (REI) diwujudkan secara holistik.
 
"Tentunya memperkuat peran dari pariwisata berbasiskan masyarakat desa wisata serta pemberdayaan pariwisata berkelanjutan yang membuka peluang usaha dan lapangan kerja," kata Sandiaga, di Labuan Bajo, Kabupaten Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur (NTT), Kamis (25/4).
 
Ia menjelaskan kerja sama secara keseluruhan antara Kemenparekraf dengan REI, di antaranya penanaman anakan pohon dalam program sejuta pohon REI, penandatanganan Memorandum of Understanding (MoU) tentang pengembangan pariwisata dan ekonomi kreatif, bantuan air bersih bagi warga Desa Wisata Golo Mori serta renovasi Masjid Uswatun Hasanah di Desa Golo Mori.
 
"Penandatanganan MoU untuk membangun infrastruktur ekonomi kreatif dan pariwisata dengan rumah kreasi nusantara," katanya lagi.
 
Dia juga menyampaikan terima kasih karena jajaran REI menggelar rangkaian kegiatan menyambut Hari Ulang Tahun (HUT) ke-52 REI di Labuan Bajo.
 
"Hari ini sekitar 1.000 orang peserta acara HUT ke-52 REI juga berkumpul ini memantapkan posisi Labuan Bajo sebagai destinasi pariwisata super prioritas yang mudah-mudahan akan semakin mendatangkan peluang kesejahteraan bagi masyarakat di Labuan Bajo, Manggarai Barat dan NTT," katanya pula.
 
Ketua Umum DPP REI Joko Suranto mengatakan pihaknya telah dua kali berkunjung ke Labuan Bajo dan sepakat atas penetapan Labuan Bajo sebagai destinasi pariwisata super prioritas karena memiliki potensi pariwisata yang luar biasa.
 
"Kami melihat Labuan Bajo bisa menjadi titik pertumbuhan ekonomi baru," katanya pula.
 
Lebih lanjut, ia juga menjelaskan telah mendapatkan data terkait peluang investasi di Parapuar Labuan Bajo, namun belum memastikan berinvestasi di kawasan pariwisata terpadu itu.
 
"Kami sudah dapat data ada 150 ha lahan HPL sudah tersedia, hanya karena kita tahu waktu kita sempit, kami belum bisa perpanjang lagi diskusinya, 150 ha itu sudah relatif cukup kemudian elaborasi untuk itu menjadi sesuatu," katanya lagi.
Baca juga: Menparekraf akselerasi aturan jaminan produk halal sektor parekraf
Baca juga: Pariwisata dan ekraf dinilai bisa jadi pelopor kesetaraan gender

Pewarta: Gecio Viana
Editor: Budisantoso Budiman
Copyright © ANTARA 2024