Pembuktian berikutnya

Bahkan sukses Garuda Muda menjadi oase untuk dahaga prestasi sepak bola nasional, ketika iklim sepak bola domestik masih belum pulih benar dari masalah, mulai dampak Tragedi Kanjuruhan sampai tudingan pengaturan skor dalam sebuah pertandingan Liga 1 Indonesia.

Oase ini terasa semakin sejuk dan memenuhi dahaga semua orang ketika di lapangan Stadion Abdullah bin Khalifa Rafael Strucik cs menjadi tim yang lebih menekan dan memperagakan sepak bola atraktif yang asyik untuk disaksikan.

Tim asuhan Shin Tae-yong itu menjadi pihak yang lebih mendikte lawan, bahkan jauh sebelum Korea Selatan kehilangan Lee Youn-jun pada menit ke-70 akibat kartu merah menyusul pelanggaran keras terhadap Justin Hubner.

Korea Selatan yang selama fase grup menciptakan empat gol dan tak kebobolan, dibuat tak bisa melepaskan satu pun tendangan tepat sasaran sepanjang babak pertama, kecuali gol bunuh diri Komang Teguh yang membelokkan sundulan Eom Ji-Sung sehingga kiper Ernando Ari mati langkah dan bola pun masuk gawang sendiri.

Sebelum gol itu, Indonesia unggul lebih dulu pada menit ke-15 berkat gol Rafael Struick. Struick pula yang memulihkan keunggulan Indonesia pada menit tambahan babak pertama, sebelum Jeong Sang-vin menyamakan kedudukan 14 menit setelah kartu merah kepada Lee Young-jun.
 
Gelandang Indonesia #07 Marselino Ferdinan melakukan selebrasi bersama rekan satu timnya setelah mencetak gol pertama timnya melalui tendangan penalti dalam pertandingan Grup A Piala Asia AFC U23 melawan Yordania di Stadion Abdullah Bin Khalifa di Doha pada Minggu (21/4/2024). ANTARA/AFP/Karim Jaafar/pri. (AFP/KARIM JAAFAR/KARIM JAAFAR)
Baca juga: Rafael Struick bawa Indonesia unggul 1-0 pada menit ke-15

Selama babak pertama, Garuda Muda tidak saja menciptakan dua gol pada babak pertama itu, tapi juga tak memberikan satu pun kesempatan kepada Korea Selatan untuk melepaskan tembakan ke arah gawang.

Total selama 120 menit bertanding karena laga terpaksa dilanjutkan ke babak tambahan 2x15 menit, Indonesia melepaskan 21 percobaan gol yang 5 di antaranya menemui sasaran. Sebaliknya, Korea Selatan hanya bisa membuat 8 upaya yang 2 di antaranya tepat sasaran.

Rizki Ridho dan kawan-kawan juga menjadi tim pertama dan sekaligus terakhir yang menjebol gawang Korea Selatan dalam Asia U23 edisi 2024.

Garuda Muda juga menjadi tim kedua setelah Jepang pada 2022 yang menyingkirkan Korea Selatan dalam perempatfinal Piala Asia U23, padahal tim ini selalu melewati semifinal dalam empat dari enam edisi Piala Asia U23.

Kini, Garuda Muda melanjutkan petualangan mereka dalam semifinal, dengan menghadapi pemenang pertandingan Sabtu dini hari esok antara Uzbekistan dan Arab Saudi.

Kedua tim sama-sama berperingkat tinggi di Asia, tapi masih di bawah Korea Selatan.

Sebelum ini, Garuda Muda telah membuat takluk dua tim dengan peringkat timnas seniornya lebih tinggi, yakni Australia dan Yordania.

Di atas kertas, tim asuhan Shin Tae-yong seharusnya setidaknya mengimbangi salah satu mereka dalam semifinal nanti.

Ini juga menjadi pembuktian berikutnya bahwa Garuda Muda sudah melangkah jauh bukan karena kebetulan atau nasib baik, melainkan teknik, taktik dan keprimaan fisik serta mental pemain.

Baca juga: Fakta menarik dan perlu di balik laga Indonesia vs Korea Selatan

Selanjutnya: Mentalitas pemenang

Copyright © ANTARA 2024