Pemkot Jaktim pun akan memberikan penghargaan bagi kepala puskesmas, camat dan lurah yang mampu meredam kasus DBD
Jakarta (ANTARA) - Pemerintah Kota Administrasi Jakarta Timur mengingatkan warga untuk menjaga perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) dan melakukan pemberantasan sarang nyamuk (PSN) untuk menekan kasus demam berdarah dengue (DBD).

"Yang paling utama adalah menjaga lingkungan agar tetap bersih dan sehat dengan PHBS. Kedua, melakukan PSN," kata Wakil Wali Kota Jaktim Iin Mutmainah usai bertemu dengan kader Jumantik di Balai RW 04 Kampung Pulo, Kelurahan Pinang Ranti, Kecamatan Makasar, Jakarta Timur, Jumat.

Menurut dia peningkatan kasus DBD tidak hanya terjadi di DKI Jakarta, melainkan hampir seluruh daerah di Indonesia.

Menurut dia peningkatan jumlah kasus DBD di Jakarta dan daerah lainnya kemungkinan disebabkan oleh faktor cuaca (pancaroba).

"Kurangnya menjaga kebersihan lingkungan juga salah satu faktor kasus DBD dapat meningkat," kata Iin.

Oleh karena itu, lanjut dia, diperlukan melakukan PSN, yakni dengan menguras tempat penampungan air, menutup tempat penampungan air yang bisa menjadi sarang nyamuk Aedes Aegypti serta mendaur ulang berbagai barang yang dapat dijadikan tempat berkembang biakan nyamuk tersebut.

Iin pun tidak secara rinci menjelaskan berapa kasus DBD di Jakarta Timur. Namun, jumlahnya dipastikan meningkat, seperti halnya di Kecamatan Makasar yang jumlahnya mencapai 16 kasus DBD.
Wakil Wali Kota Administrasi Jakarta Timur Iin Mutmainah saat memberikan keterangan pers usai bertemu kader Jumantik di Balai RW 04 Kampung Pulo, Kelurahan Pinang Ranti, Kecamatan Makasar, Jakarta Timur, Jumat (26/4/2024). ANTARA/Syaiful Hakim


Pemkot Jaktim pun akan memberikan penghargaan bagi kepala puskesmas, camat dan lurah yang mampu meredam kasus DBD.

Tak hanya dalam penghargaan, Pemkot Jaktim juga akan mengumumkan wilayah yang memiliki kasus DBD tertinggi.

"Ini harus kita lakukan biar mereka semua termotivasi, untuk mengejar indikator keberhasilan bagaimana di wilayahnya masing-masing, bisa bebas dari DBD dan menurun angka kasus DBD nya," kata Wali Kota Jaktim M Anwar pada Senin (24/4).

Sementara itu, Kepala Puskesmas Kecamatan Makasar Dara Pahlarini menyambut baik bila ada perusahaan yang ingin membantu dalam menekan kasus DBD di Jakarta Timur, khususnya di Kecamatan Makasar.

Namun, lanjut dia, bantuan itu tidak dengan cara pengasapan atau fogging secara mandiri lantaran pelaksanaan fogging dinilai tidak efektif dalam memberantas nyamuk Aedes Aegypti yang membawa virus DBD.

"Fogging dilakukan bila di wilayah itu terdapat pasien positif DBD. Bila hanya sekedar fogging mandiri, maka tidak efektif. Maka yang perlu dilakukan adalah PSN," tutur Dara.
Baca juga: Jakarta Utara gencarkan aksi cegah demam berdarah dengue
Baca juga: Legislator desak DKI tingkatkan pemberantasan sarang nyamuk
Baca juga: Dinkes DKI gencarkan pemberantasan sarang nyamuk untuk cegah DBD

Pewarta: Syaiful Hakim
Editor: Ganet Dirgantara
Copyright © ANTARA 2024