pihaknya juga mempertimbangkan memiringkan lahan RTH bersangkutan agar oknum-oknum yang berpotensi melakukan praktik prostitusi dapat dicegah membangun tenda di lokasi tersebut
Jakarta (ANTARA) - Dinas Pertamanan Jakarta Barat meminta Satpol PP mengawasi Ruang Terbuka Hijau (RTH) Jalan Tugabus Angke, Wijaya Kusuma, Grogol Petamburan menyusul temuan sejumlah kondom yang diduga dari praktik prostitusi di lokasi tersebut.

"Intinya penjagaan dari Seksi Keamanan dan Ketertiban Umum (Kamtribum) Satpol PP. Di sepanjang jalan di RTH itu kan kalau malam banyak warung-warung, tenda-tenda remang di situ. Maka penting penjagaan," kata Kepala Suku Dinas Pertamanan dan Hutan Kota (Tamhut) Jakarta Barat, Romy Sidharta di Jakarta, Jumat.

Lebih lanjut, pihaknya juga mempertimbangkan memiringkan lahan RTH bersangkutan agar oknum-oknum yang berpotensi melakukan praktik prostitusi dapat dicegah membangun tenda di lokasi tersebut.

"Konsepnya lebih baik dibikin miring gitu tanahnya, mulai dari kali turun ke jalan dibuat miring. Jadi memang taman yang tidak aktif, taman pasif, tidak digunakan untuk interaksi," kata Romy melanjutkan.

Meskipun solusi tersebut dapat menyelesaikan masalah temuan kondom (dugaan prostitusi) secara permanen, biaya yang dibutuhkan cukup besar untuk merealisasikan konsep memiringkan lahan tersebut.

"Karena itu biayanya besar, buat uruk tanahnya dan lain-lain, terus perlu kajian mendalami juga bersama Bina Marga dan SDA, kalau tanahnya dimiringkan ke arah jalan, nanti pergerakan air bagaimana dan banyak pertimbangan lain juga," kata Romy.

Pihaknya sudah melakukan sejumlah upaya, seperti secara rutin membasahi RTH dengan kursi-kursi di dalamnya agar tidak menjadi taman aktif (ruang interaksi), namun oknum-oknum tertentu masih sering masuk ke lokasi tersebut.

"Sudah lama, sudah berkali-kali kadang kita basahi biar orang enggak ada di situ, kita siram, tapi tetap aja duduk di warung remang-remang, warung plus-plus," kata Romy.

Selain itu, pihaknya juga sudah menambah pencahayaan di lokasi tersebut untuk mengurangi jam gelap di lokasi tersebut, namun karena tidak dijaga 24 jam, maka oknum bersangkutan akan kembali lagi.

"Pencahayaan sudah dibikin dulu, biar enggak balik macam-macam, tapi kan jaga enggak 24 jam," kata dia menjelaskan.

Oleh karena itu, pihaknya mengusulkan bahwa penjagaan selama 24 jam adalah cara terbaik dan efektif untuk mengatasi potensi praktik prostitusi di lokasi tersebut.

"Harus dijaga terus, itu yang terbaik perlu dibuat," pungkas Romy.

Sebelumnya, Pemerintah Kota Jakarta Barat (Pemkot Jakbar) menelusuri temuan sejumlah kondom yang berserakan, di Ruang Terbuka Hijau (RTH) Jalan Tugabus Angke, Wijaya Kusuma, Grogol Petamburan pasca Lebaran 2024.

Kepala Seksi (Kasi) Keamanan dan Ketertiban Umum (Kamtribum) Satpol PP Jakarta Barat Edison Butar Butar menyebut bahwa pihaknya telah berkoordinasi dengan Kecamatan Grogol Petamburan untuk menelusuri asal kondom tersebut.

"Itu udah kita sampaikan ke Kecamatan Grogol Petamburan, nanti akan ditangani oleh mereka," kata Edison saat dihubungi di Jakarta, Jumat.
Baca juga: Pembangunan Taman Sensori Kamal capai 85 persen
Baca juga: Pantai Ancol jadi pilihan wisata di Jakarta bersama keluarga
Baca juga: Isi libur Lebaran, pengunjung Ancol beri makan rusa di Ecopark


Pewarta: Redemptus Elyonai Risky Syukur
Editor: Ganet Dirgantara
Copyright © ANTARA 2024