Kita harus cari sumber pertumbuhan ekonomi baru atau soft power yang dimiliki oleh Provinsi Jambi. Itu masih menjadi pekerjaan rumah
Jambi (ANTARA) - Bank Indonesia (BI) mengingatkan Pemerintah Provinsi Jambi untuk mencari sumber pertumbuhan ekonomi baru mengingat sektor penopang utama diprediksi masih mengalami gejolak.

"Kita harus cari sumber pertumbuhan ekonomi baru atau soft power yang dimiliki oleh Provinsi Jambi. Itu masih menjadi pekerjaan rumah," kata Deputi Gubernur Senior Bank Indonesia Destry Damayanti di Jambi, Jumat, saat upacara pengukuhan Kepala Perwakilan BI Jambi.

Diketahui pertumbuhan ekonomi Jambi mengalami penurunan. Pada 2022 mencapai 5,12 persen (yoy) sedangkan pada 2023 mencapai 4,66 persen (yoy).

Dia menjelaskan bahwa berdasarkan kajian BI, penurunan itu terjadi karena sektor penopang ekonomi Jambi adalah sektor yang rentan dengan gejolak global.

"Di Jambi komoditi based, CPO, batu bara," katanya.

Pada 2022, kata dia, komoditas itu mengalami kenaikan sehingga mendorong pertumbuhan ekonomi Jambi. Sedangkan pada 2023, kondisi berbeda terjadi. Harga komoditi andalan Jambi itu mengalami penurunan.

Selain Jambi, kondisi ini juga dialami oleh beberapa wilayah di Indonesia yang struktur ekonominya bertumpu dari ekonomi utamanya.

Hal ini, katanya, bukan saja menjadi tantangan bagi pemerintah daerah namun juga pemerintah pusat. Untuk itu, sudah saatnya pemerintah daerah mencari sumber pertumbuhan baru bagi Provinsi Jambi.

Meski begitu, dia tetap optimistis pertumbuhan Jambi akan meningkat namun harus tetap waspada karena gejolak global masih belum selesai.

Destry menegaskan gejolak itu bukan saja terkait ekonomi Amerika namun juga situasi geopolitik yang masih terjadi di Timur Tengah serta perlambatan ekonomi Tiongkok.

Dia menjelaskan bahwa tantangan tersebut harus dihadapi dengan menciptakan inovasi sehingga pemerintah daerah tetap menumbuhkan perekonomian.

Baca juga: Jalan tol pertama bakal jadi gerbang kebangkitan ekonomi Jambi
Baca juga: BI: Pemprov Jambi optimalkan industri makanan, fesyen dan wisata
Baca juga: Festival Bebiduk Bersamo bangkitkan ekonomi sekitar Sungai Batanghari

Pewarta: Tuyani
Editor: Ahmad Buchori
Copyright © ANTARA 2024