Jakarta (ANTARA) - Kementerian Perindustrian menerapkan metode pembelajaran berbasis produk (teaching factory) melalui sinergi sekolah dan industri untuk menciptakan sumber daya manusia atau SDM yang unggul dan inovatif.

Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita di Jakarta, Jumat, mengatakan upaya strategis tersebut diterapkan di sekolah dan kampus di bawah naungan Kemenperin, serta bertujuan guna memenuhi kebutuhan sektor industri dalam negeri untuk menopang produktivitas dan daya saing, sehingga bisa meningkatkan perekonomian nasional.

"Kemitraan link and match yang selama ini sudah dibangun, antara lain untuk memasok SDM kompeten agar dapat menciptakan inovasi teknologi yang dibutuhkan oleh sektor industri,” ujar dia.

Baca juga: Indonesia bahas langkah kurangi emisi karbon di Hannover Messe 2024

Menperin menjelaskan, program ini bertujuan untuk memberikan pengalaman kegiatan produksi kepada siswa dan mahasiswa di sekolah Kemenperin sebelum lulus dan terjun langsung ke industri. Melalui metode pembelajaran tersebut para murid memiliki nilai tambah ketika bersaing di dunia kerja.

Saat ini Kemenperin menaungi 11 Politeknik, dua Akademi Komunitas, dan sembilan SMK yang tersebar di berbagai daerah di Indonesia.

Di sisi lain, Kepala Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Industri (BPSDMI) Kemenperin Masrokhan menyampaikan, salah satu unit pendidikan tinggi di bawah Kemenperin, yaitu Politeknik Akademi Pimpinan Perusahaan (APP) Jakarta telah memiliki teaching factory yang disiapkan untuk mahasiswa dalam menghadapi tantangan industri logistik.

Menurutnya teaching factory memfasilitasi mahasiswa APP Jakarta dalam mempelajari teknologi untuk mempermudah proses logistik, serta untuk mengembangkannya.

Ia menyampaikan, melalui metode itu mahasiswa di APP Jakarta belajar untuk mengembangkan robot line follower yang banyak digunakan pada industri modern saat ini.

Robot line follower merupakan robot yang menggunakan sensor untuk mengikuti garis.

“Dalam konteks industri, robot line follower berhubungan erat dengan otomatisasi, misalnya dalam pemindahan barang dan inspeksi jalur produksi,” ujar Masrokhan.

Baca juga: Kemenperin siapkan insentif amankan industri dari dampak geopolitik

Sebelumnya, Politeknik APP Jakarta melalui unit teaching factory-nya telah menyelenggarakan kompetisi Robot Line Followers National Contest 2024 pada 2-3 Maret yang diikuti oleh 28 tim dari berbagai sekolah dan universitas.

Pewarta: Ahmad Muzdaffar Fauzan
Editor: Nusarina Yuliastuti
Copyright © ANTARA 2024