Untuk sanitasi dan air minum kita lag behind atau tertinggal. Kita ketinggalan dari target SDGs (poin keenam). Bukan hanya Indonesia tapi banyak negara.
Jakarta (ANTARA) - Ketua Umum Ikatan Ahli Teknik Penyehatan dan Teknik Lingkungan Indonesia (IATPI) Endra Saleh Atmawidjaja menyatakan Indonesia akan memberi pengaruh besar bagi dunia, khususnya dalam bidang air melalui perhelatan World Water Forum (WWF).

“Kita tahun ini menjadi water capital of the world, jadi kita ini adalah pusat untuk pengambilan kebijakan di bidang air yang akan memberi pengaruh besar untuk beberapa tahun ke depan,” katanya dalam Konvensi Badan Kejuruan Lingkungan di Jakarta, Sabtu.

Endra yang sekaligus menjabat sebagai Staf Ahli Menteri PUPR Bidang Teknologi, Industri, dan Lingkungan menuturkan WWF menjadi kesempatan yang sangat besar bagi Indonesia untuk menyampaikan pemikiran-pemikiran terkait air.

Terlebih, ia menjelaskan perhelatan WWF sangat berkaitan dengan pencapaian target tujuan pembangunan berkelanjutan atau sustainable development goals (SDGs) poin keenam.

Baca juga: Jelang WWF, Wamen LHK sebut air berpotensi picu perang masa depan

Baca juga: Sandiaga: WWF Bali dorong pariwisata berkelanjutan di Indonesia


SDGs poin keenam adalah mengenai air bersih dan sanitasi layak yaitu menjamin ketersediaan serta pengolahan air bersih dan sanitasi yang berkelanjutan untuk seluruh penghuni planet bumi.

Endra menjelaskan sejauh ini banyak negara yang tertinggal dalam upayanya untuk mencapai SDGs poin keenam tersebut, yakni mengenai sanitasi dan air minum.

“Untuk sanitasi dan air minum kita lag behind atau tertinggal. Kita ketinggalan dari target SDGs (poin keenam). Bukan hanya Indonesia tapi banyak negara yang off track terhadap trajectory SDGs,” katanya.

Oleh sebab itu, ia mengatakan upaya untuk mencapai target SDGs akan dipercepat yang salah satunya dilakukan melalui WWF sehingga diharapkan berbagai pihak terutama para insinyur teknik lingkungan.

“Ini akan dilakukan percepatan, salah satunya melalui WWF. Ini bidang yg menjadi tanggung jawab para insinyur teknik lingkungan,” kata Endra.*

Baca juga: Indonesia manfaatkan WWF untuk dalami pengelolaan prediksi cuaca

Baca juga: Hospitality dan kekayaan budaya Indonesia siap sambut tamu WWF Bali

Pewarta: Astrid Faidlatul Habibah
Editor: Erafzon Saptiyulda AS
Copyright © ANTARA 2024