Tabalong, Kalimantan Selatan (ANTARA) - PT Adaro Minerals Indonesia (AMI) meraih penghargaan internasional Gold dengan kategori Best Community Programme Award terkait penanganan stunting pada The 16th Annual Global CSR & ESG Summit And Award 2024.

Penghargaan ini merupakan apresiasi terhadap program percepatan penurunan stunting yang dilaksanakan di Kabupaten Murung Raya, Kalimantan Tengah, sejak 2018 hingga 2023.

External Relation Division Head PT Adaro Minerals Indonesia Fery Basrah di Tabalong, Kalimantan Selatan, Sabtu, mengatakan perusahaan berkomitmen mengurangi prevalensi stunting melalui optimalisasi peran posyandu yang memperhatikan budaya dan tradisi Dayak, memberdayakan komunitas lokal serta kolaborasi pentahelix.

"Program tersebut dilaksanakan pada 23 desa binaan Adaro di Kabupaten Murung Raya sejak 2018 melalui revitalisasi fungsi dan peran dari posyandu," kata Ferry.

Baca juga: Pemkab Murung Raya lakukan audit kasus stunting

Baca juga: Kalteng uji petik dua kabupaten evaluasi akselerasi penurunan stunting


PT AMI meraih pencapaian dan partisipasi pertama pada penghargaan tingkat internasional yang diselenggarakan The Pinnacle Group International di Hanoi, Vietnam, Kamis tersebut.

Global CSR & ESG Summit And Award 2024 merupakan ajang penghargaan bergengsi tingkat Asia kepada perusahaan yang telah berkontribusi positif dalam menjalankan Environmental, social, and governance (ESG) serta Sustainability Development Goals (SDGs).

Sementara itu, manajemen PT AMI mengambil upaya penanganan stunting melalui pelatihan kepada tenaga kesehatan dan kader posyandu untuk meningkatkan kapasitas dan bisa menjalankan posyandu dengan optimal, serta konsisten.

Selain itu, bidan kampung yang menjadi kepercayaan masyarakat saat pra dan setelah melahirkan dibantu tenaga kesehatan agar dalam proses menangani kelahiran dapat optimal.

PT AMI juga menggunakan penanganan dan pengarahan secara langsung kepada Ibu hamil KEK dan Baduta Stunting melalui konsep pemberdayaan komunitas lokal.

Sesi konseling pun dilakukan dengan bahasa daerah, yaitu Bahasa Bakumpai dan Murung untuk meningkatkan penerimaan dan pemahaman masyarakat mengenai stunting.

Dengan selalu menghormati dan melibatkan elemen budaya serta komunitas lokal di setiap implementasi program, PT AMI percaya bahwa program yang dilakukan dapat berhasil dan prevalensi stunting dapat menurun di Kabupaten Murung Raya.

"Sebesar 100 persen baduta stunting sasaran mengalami peningkatan kondisi kesehatan, dan 53 persen di antaranya berubah kondisi menjadi kondisi normal pada akhir implementasi program 2023," cakap Fery.

Peningkatan status kesehatan juga terjadi pada ibu hamil KEK sasaran yang tercatat 100 persen ibu hamil KEK melahirkan bayi dengan kondisi normal dan sehat.

Selain itu, muncul kebiasaan positif masyarakat untuk rutin mengikuti kelas ibu hamil dan balita, peningkatan pemeriksaan kesehatan di posyandu, proses kelahiran semakin banyak ditangani tenaga kesehatan.

Bidan kampung mendapatkan asistensi oleh tenaga kesehatan dalam proses kelahiran dan postnatal care, peningkatan kesadaran masyarakat untuk memberikan anaknya imunisasi lengkap, dan 7 PAUD binaan PT AMI telah mengaplikasikan Pola Hidup Bersih dan Sehat (PHBS).

Keberhasilan program ini juga tidak terlepas dari adanya kolaborasi pentahelix dari pemerintah, perusahaan, institusi pendidikan, komunitas, dan publikasi media sehingga kesadaran akan bahaya stunting dapat disebarluaskan kepada publik.*

Baca juga: Kalteng berhasil turunkan prevalensi stunting sebesar 3,4 persen

Baca juga: Dishanpang Kalteng optimalkan pengembangan desa B2SA atasi stunting


Pewarta: Taufik Ridwan/Herlina Lasmianti
Editor: Erafzon Saptiyulda AS
Copyright © ANTARA 2024