Naqouba, Lebanon (ANTARA News) - Sekitar 150 tentara Perancis tiba di Lebanon dengan kapal, Jumat, rombongan kedua yang akan bergabung dengan pasukan perdamaian PBB untuk mempertahankan gencatan senjata antara Israel dan pejuang Hizbullah. Pasukan itu adalah bagian dari 200 tentara yang semula dijanjikan untuk bergabung dalam UNIFIL, tapi Presiden Perancis Jacques Chirac, Kamis menawarkan tambahan pasukan negaranya lebih dari 1.600 tentara lagi. Sekitar 50 tentara Perancis tiba pekan lalu, juga di pelabuhan Naqoura, untuk bergabung dengan pasukan PBB. Para menlu Uni Eropa akan menyelenggarakan perundingan mendadak, Jumat mengenai sumbangan pasukan di tengah-tengah tekanan meningkat terhadap negara-negara mereka untuk meningkatkan komitmen-komitmen. PBB berusaha untuk meningkatkan personil UNIFIL, yang kini beranggotakan 2.000 tentara, menjadi 15.000 orang yang akan membantun pasukan Lebanon mengukuhkan kedaulatannya di Lebanoon selatan. Para pejabat PBB mengatakan pasukan ini kini dibutuhkan untuk mengawasi gencatan senjata yang mulai diberlakukan 14 Agustus setelah 14 hari pertempuran yang menewaskan lebih dari 1.300 orang, sebagian besar warga sipil Lebanon. Mereka menginginkan satu kontingen sekitar 3.500 tentara ditempatkan awal September tapi mengalami kesulitan untuk menarik para penyumbang dengan sejumlah negara meminta penjelasan lebih banyak mengenai mandat pasukan itu. Perancis mengecewakan sekutu-sekutunya dengan menawarkan pada awalnya 200 tentara tapi mengatakan pihaknya akan meningkatkan jumlah pasukannya setelah mendapat jaminan bahwa mereka dapat mempertahankan diri mereka dengan kuat. Italia menawarkan sampai 3.000 tentara. Tapi Italia dan Perancis menyatakan siap untuk memimpin pasukan PBB itu, demikian Reuters.(*)

Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2006