Washington (ANTARA) - Presiden Amerika Serikat Joe Biden pada Minggu (28/4) melalui telepon berdiskusi dengan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mengenai Rafah di Jalur Gaza selatan, menurut pernyataan Gedung Putih.

“Presiden menekankan perlunya kemajuan ini dipertahankan dan ditingkatkan melalui koordinasi penuh dengan organisasi kemanusiaan. Para pemimpin itu membahas Rafah dan Presiden menegaskan kembali posisinya yang jelas,” kata Gedung Putih --kantor presiden AS. 

Meskipun banyak peringatan internasional mengenai rencana Israel menginvasi Rafah, militer Israel bersikeras tetap melancarkan serangan ke kota kecil itu, yang saat ini dihuni 1,4 juta warga Palestina yang mengungsi.

AS menekankan bahwa kekalahan Hamas memang penting, tetapi operasi apa pun di Rafah harus memperhatikan keamanan warga sipil dan kelancaran pengiriman bantuan kemanusiaan.

"Presiden dan Perdana Menteri juga membahas peningkatan pengiriman bantuan kemanusiaan ke Gaza termasuk melalui persiapan pembukaan penyeberangan utara baru mulai minggu ini,” menurut pernyataan Gedung Putih.

Biden juga menegaskan kembali “komitmen kuat” AS pada keamanan Israel, menyusul serangan rudal dan drone Iran awal bulan ini.

Mereka juga membahas pembicaraan yang sedang berlangsung untuk menjamin pembebasan sandera dan gencatan senjata segera di Gaza, kata Gedung Putih menambahkan.


Sumber: Anadolu

Baca juga: AS pertimbangkan beri senjata lagi ke Israel senilai 1 miliar dolar

Baca juga: Permintaan AS untuk tidak serang Iran diabaikan oleh Israel


 

Joe Biden tegaskan AS tidak akan ikut balas serang Iran

Penerjemah: Yoanita Hastryka Djohan
Editor: Tia Mutiasari
Copyright © ANTARA 2024