Jakarta (ANTARA) - Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Siti Nurbaya memimpin aksi Penanaman Mangrove Serentak dari Kawasan Ekowisata Mangrove Kapuk Muara, Kecamatan Penjaringan, Jakarta Utara, Kamis.

Penanaman mangrove ini dilakukan serentak di 25 lokasi berbeda di wilayah Indonesia, seperti di Ekowisata Mangrove Penjaringan Jakarta Utara, Dumai Riau, Karawang Jawa Barat, Brebes Jawa Tengah, Bandar Lampung, Denpasar Bali, Jayapura Papua, dan masih banyak lagi.

Penanaman mangrove serentak ini merupakan bagian dari upaya mitigasi perubahan iklim, pemulihan kualitas lingkungan hidup, dan percepatan rehabilitasi hutan dan lahan, serta upaya untuk memperbaiki kualitas lingkungan dengan memperbanyak tegakan pohon/tanaman.

"Kita pahami dan tahu persis bahwa keberadaan pohon dan tutupan lahan yang baik akan meningkatkan daya dukung alam dalam mitigasi perubahan iklim. Selain itu juga sebagai langkah positif restorasi dan melindungi lingkungan. Kita tidak hanya memberikan manfaat bagi bumi, tetapi juga menciptakan warisan untuk generasi mendatang," ujar Menteri Siti.

Siti pun menekankan jika pelibatan masyarakat untuk bekerjasama memulihkan lingkungan termasuk dengan upaya penanaman pohon pada banyak hal juga harus dapat men-generate income masyarakat. Mengatasi perubahan iklim dengan tanam pohon dan upaya pelestarian harus juga sejalan dengan upaya membangun kesejahteraan masyarakat.

Penanaman serentak kali ini merupakan bulan kelima setelah dilakukan tanam serentak se-Indonesia dalam keseluruhan rangkaian penanaman serentak selama musim penghujan, dan untuk hari ini dilaksanakan penanaman 25.000 batang mangrove di 25 lokasi di 23 provinsi seluruh Indonesia.

Siti melanjutkan jika penanaman mangrove serentak ini juga menjadi bagian dari komitmen Indonesia kepada dunia terkait penurunan emisi dari sektor kehutanan dan penggunaan lainnya melalui Indonesia’s FOLU Net Sink 2030, dan menjadi bagian dari penanaman pohon serentak yang diinstruksikan oleh Presiden Joko Widodo pada akhir tahun lalu.

"Untuk itu, pada kesempatan hari ini saya mengajak kita semua, aparat, bisnis leaders, para aktivis, para pemangku kepentingan yang ada dan seluruh elemen masyarakat khususnya generasi muda, untuk kita dapat bersama bahu-membahu memberikan kontribusi nyata di lapangan/masing-masing area of interest/responsibility, guna mendukung upaya pengendalian perubahan iklim secara masif dan terukur, antara lain dengan menanam pohon, termasuk mangrove," lanjut Siti.

Saat ini, Pemerintah Indonesia tengah membangun tata kelola ekosistem mangrove. Secara umum kita telah memiliki Roadmap Rehabilitasi Mangrove Nasional Tahun 2021-2030, yang tengah dalam proses penyelesaian Rancangan Peraturan Pemerintah tentang Perlindungan dan Pengelolaan Ekosistem Mangrove.

Sebagai informasi, kegiatan penanaman kali ini merupakan kolaborasi antara Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) dengan Harian Rakyat Merdeka, kelompok pemuda penggerak Society of Renewable Energy (SRE), Pemerintah Daerah, Green Leader Indonesia, Green Youth Movement, serta berbagai mitra dan seluruh lapisan masyarakat.

Siti juga mengajak para generasi muda, para stakeholder, dan penggiat lingkungan untuk tingkatkan kepedulian terhadap bumi melalui penanaman mangrove secara serentak.

Kelestarian bumi bukanlah tanggungjawab perorangan. Kelestarian bumi adalah tanggungjawab semua pihak yang hidup di bumi tanpa terkecuali. Oleh karena itu kesadaran akan pentingnya kelestarian bumi perlu ditanamkan pada diri masing-masing individu sedini mungkin dan secara berkesinambungan," pungkasnya.

Pewarta: PR Wire
Editor: PR Wire
Copyright © ANTARA 2024