Manado (ANTARA) -
Bandara Sam Ratulangi Manado, Sulawesi Utara, tertutup debu vulkanik tipis setelah erupsi Gunung Ruang di Kabupaten Kepulauan Sitaro, subuh, Selasa ini.
 
Terpantau kendaraan yang parkir atau pun lalu lalang masuk dan keluar bandara terlihat berwarna keabu-abuan, begitupun dengan atap bandara.
 
Debu yang turun disertai dengan hujan rintik. Warga yang mencari tempat terlindungi untuk menghindari dampak debu.
 
Banyak warga juga menggunakan masker penutup hidung untuk menghindari paparan debu, walaupun kondisi saat itu udara lembab karena hujan.

Baca juga: Gunung Ruang muntahkan abu vulkanik setinggi lima kilometer

Baca juga: Gunung Ruang di Sitaro kembali berstatus awas setelah kembali erupsi
 
Warga yang akan melakukan perjalanan ke beberapa destinasi domestik mengurungkan niatnya bepergian dan masih menunggu kabar dibukanya bandara.
 
"Sebaran debu sebagaimana pantauan citra satelit menjangkau beberapa wilayah seperti Kota Manado, Kota Bitung, Kabupaten Minahasa Utara serta beberapa tempat lainnya," kata Koordinator Bidang Observasi dan Informasi BMKG Stasiun Meteorologi Sam Ratulangi Manado, Ben A Molle di Manado, Selasa.
 
Dia berharap warga tetap berhati-hati apalagi kondisi saat ini hujan disertai debu vulkanik.
 
Beberapa bandara, wilayah di Kota Manado, Sulawesi Utara diguyur hujan debu vulkanik Gunung api yang ada di Pulau Ruang tersebut.
 
Sebagai mana terpantau, beberapa wilayah di Kota Manado yang mulai diguyur hujan debu vulkanik sekitar pukul 10.00 yaitu Kecamatan Singkil, Kecamatan Tikala, hingga Kecamatan Mapanget.*
   

Pewarta: Karel Alexander Polakitan
Editor: Erafzon Saptiyulda AS
Copyright © ANTARA 2024