Athena (ANTARA) - Presiden Polandia Andrzej Duda pada Minggu (28/4), mengatakan bahwa belum ada keputusan yang diambil untuk menjadi tuan rumah senjata nuklir di wilayah Polandia.

Berbicara kepada stasiun televisi Kanada, CTV, Andrzej Duda berkata: "Saya tidak tahu apa-apa tentang keputusan tersebut, jadi secara bertanggung jawab saya mengatakan tidak ada keputusan seperti itu, namun kami menyatakan kesiapan kami."

"Karena kita dapat melihat bahwa Rusia kembali berbahaya, bahwa Rusia mengerahkan senjata nuklirnya ke arah barat," tambahnya.

Dengan latar belakang tersebut, keamanan Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO) harus dikonsolidasikan dengan memindahkan instalasi pertahanan penting ke anggota aliansi di Eropa Timur.

Namun, Duda mencatat bahwa keputusan akhir mengenai masalah tersebut akan dibuat bersama oleh sekutu NATO, namun hal tersebut tidak berlaku untuk saat ini.

"Tidak ada keputusan dalam hal ini. Saya ingin menyangkal semua klaim bahwa beberapa keputusan telah diambil mengenai hal ini. Saya tidak ikut serta dalam mengambil keputusan apa pun," katanya.

Pekan lalu, juru bicara Kementerian Luar Negeri Rusia Maria Zakharova mengatakan bahwa jika AS memutuskan untuk mengerahkan senjata nuklir di Polandia, Moskow akan menganggap mereka sebagai "target yang sah" jika terjadi konfrontasi langsung dengan NATO.

Pengaturan pembagian nuklir NATO bertujuan untuk memastikan bahwa manfaat, tanggung jawab dan risiko pencegahan nuklir dibagi ke seluruh aliansi.

Sejak November, Belgia, Jerman, Italia, Belanda dan Turki menjadi tuan rumah senjata nuklir B-61 yang disediakan oleh AS sebagai bagian dari pengaturan tersebut.

Sumber: Anadolu
Baca juga: Rusia ambil langkah yang diperlukan jika nuklir AS muncul di Polandia
Baca juga: Polandia tuntut penjelasan Rusia atas rudal jelajah masuki wilayahnya
Baca juga: Menlu Polandia sebut tentara NATO sudah ada di Ukraina

 

Penerjemah: Cindy Frishanti Octavia
Editor: Atman Ahdiat
Copyright © ANTARA 2024