Kami melihat memang ada peluang menjelang akhir tahun 2024 tren bunga juga akan turun. Tentunya ini juga merupakan satu harapan kinerja industri perbankan akan menjadi lebih baik dibandingkan tahun 2023
Jakarta (ANTARA) - PT Bank Mandiri (Persero) Tbk memproyeksikan suku bunga acuan Bank Indonesia (BI) atau BI-Rate memiliki potensi melandai atau kembali ke level 6 persen pada akhir tahun 2024.

"Kami melihat memang ada peluang menjelang akhir tahun 2024 tren bunga juga akan turun. Tentunya ini juga merupakan satu harapan kinerja industri perbankan akan menjadi lebih baik dibandingkan tahun 2023," kata Direktur Utama Bank Mandiri Darmawan Junaidi saat konferensi pers virtual di Jakarta, Selasa.

BI pada Rabu (24/4) lalu mengumumkan kenaikan BI-Rate sebesar 25 basis poin (bps) menjadi 6,25 persen. Keputusan tersebut diambil melalui Rapat Dewan Gubernur (RDG) BI yang diselenggarakan pada 23-24 April 2024. Pada RDG BI sebelumnya yang diadakan 19-20 Maret 2024, BI menahan suku bunga acuan di level 6 persen.

Darmawan memandang, keputusan BI untuk menaikkan suku bunga acuan merupakan langkah untuk menjaga stabilitas pasar keuangan tetap kondusif. Hal ini, kata dia, juga perlu disambut baik oleh industri perbankan di Indonesia.

Bank Mandiri melihat, kebijakan BI tentunya telah terkoordinasi dengan kebijakan pemerintah untuk terus mendorong stabilitas perekonomian secara nasional.

"Dan kita melihat juga, memang likuiditas secara pasar terjaga cukup stabil sehingga kita harapkan memang tidak akan terjadi dampak gejolak terhadap kondisi ekonomi di Indonesia sebagai dampak dari gejala ekonomi global," kata Darmawan.

Bank Mandiri juga memperkirakan kondisi perekonomian domestik dapat tetap tumbuh solid di kisaran 5 persen, bahkan optimis dapat tumbuh di atas 5 persen pada tahun 2024.

Hal ini didukung oleh laju inflasi yang terkendali, di mana laju inflasi di awal tahun 2024 sebesar 3,05 persen dan diproyeksikan dapat terjaga hingga akhir 2024 sesuai dengan kisaran target BI.

Darmawan mengatakan, pihaknya juga mencermati dinamika perekonomian nasional yang memberikan sinyal sangat baik pada kuartal pertama 2024. Sepanjang tiga bulan pertama di tahun ini, Bank Mandiri melihat penguatan transaksi ritel secara nasional.

"Hal tersebut tercermin pada grafik Mandiri Spending Index (MSI) yang menunjukkan peningkatan yang cukup signifikan. Peningkatan tersebut menunjukkan bahwa tingkat kepercayaan masyarakat terhadap perekonomian nasional semakin baik, sekaligus menunjukkan bahwa masyarakat semakin nyaman untuk bertransaksi bersama Bank Mandiri," kata dia.

Secara keseluruhan, menurut Darmawan, industri perbankan di Indonesia juga cukup resilien walaupun saat ini terdapat concern utama yaitu terkait kondisi likuiditas pasar dan semakin tingginya ketidakpastian ketegangan geopolitik secara global khususnya di Timur Tengah.

"Kalau dikaitkan dengan stress test yang kita lakukan terhadap dinamika yang terjadi secara global, kita juga melihat hasilnya ini masih cukup resilien terhadap kinerja industri perbankan di Indonesia," kata Darmawan.

Baca juga: Bank Mandiri kantongi laba bersih Rp12,7 triliun di kuartal I 2024
Baca juga: Laba bersih perusahaan anak Mandiri Group capai Rp3 triliun di Q1 2024
Baca juga: Bank Mandiri: Kebijakan BI naikkan suku bunga jadi langkah pre-emptive

 

Pewarta: Rizka Khaerunnisa
Editor: Biqwanto Situmorang
Copyright © ANTARA 2024