Jakarta (ANTARA) - Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko (DJPPR) Kementerian Keuangan menyatakan minat lelang Surat Utang Negara (SUN) pada 30 April 2024 tinggi berkat solidnya perekonomian Indonesia.

Tingginya minat lelang SUN tercermin pada incoming bids yang menjadi Rp50,2 triliun dari Rp32,34 triliun pada lelang SUN sebelumnya.

“Hal ini didukung oleh indikator perekonomian domestik yang konstruktif, antara lain solidnya kinerja APBN sampai akhir triwulan I 2024 dengan mencatat surplus sebesar Rp8,1 triliun, dan meningkatnya likuiditas domestik dengan pertumbuhan money supply (M2) pada bulan Maret lalu,” kata Direktur Surat Utang Negara DJPPR Deni Ridwan di Jakarta, Selasa.

Total incoming bids investor asing pada lelang SUN hari ini juga meningkat signifikan menjadi Rp8,81 triliun dari Rp2,94 triliun pada lelang SUN sebelumnya.

Mayoritas dari incoming bids tersebut berada pada seri SUN tenor menengah (5 tahun) sebesar Rp4,53 triliun atau 51,43 persen dari total incoming bids investor asing dan dimenangkan sebesar Rp3,23 triliun atau 15,05 persen dari total awarded bids.

Permintaan investor masih dominan pada seri SUN tenor 5 dan 10 tahun, dengan jumlah incoming bids dan awarded bids masing-masing sebesar 56,77 persen dari total incoming bids dan 76,74 persen dari total awarded bids.

Incoming bids terbesar adalah pada tenor 5 tahun yaitu Rp14,27 triliun (28,42 persen dari total incoming bids) dan dimenangkan sebesar Rp8,45 triliun (39,3 persen dari total awarded bids).

Deni menambahkan volatilitas pasar keuangan dalam beberapa waktu terakhir yang disebabkan oleh faktor global, seperti ekspektasi tingkat bunga tinggi the Fed untuk waktu yang lebih lama (high for longer) dan meningkatnya tensi geopolitik di Timur Tengah, mendorong kenaikan tingkat imbal hasil Surat Berharga Negara (SBN) secara umum.

Hal itu menyebabkan Weighted Average Yield (WAY) Obligasi Negara yang dimenangkan pada lelang SUN hari ini bergerak naik antara 4 sampai dengan 5 basis poin (bps) dibandingkan dengan level imbal hasil (yield) pasar sekunder pada penutupan sehari sebelumnya.

“Dengan mempertimbangkan yield SBN yang wajar di pasar sekunder, rencana kebutuhan pembiayaan tahun 2024, dan kondisi kas negara terkini, Pemerintah memutuskan untuk memenangkan penawaran sebesar Rp21,5 triliun pada lelang SUN hari ini,” ujar Deni.

Sesuai dengan kalender penerbitan SBN tahun 2024, lelang penerbitan SUN selanjutnya akan dilaksanakan pada tanggal 14 Mei 2024.

Baca juga: Pemerintah serap dana Rp21,5 triliun dari lelang tujuh seri SUN
Baca juga: Wamenkeu lakukan pertemuan dengan investor SUN di Eropa
Baca juga: Pengamat: Kecil kemungkinan IHSG di bawah 7.000 akibat isu geopolitik

 

Pewarta: Imamatul Silfia
Editor: Biqwanto Situmorang
Copyright © ANTARA 2024