Kadin Indonesia mendukung keberlanjutan di seluruh sektor bisnis di Indonesia
Jakarta (ANTARA) - Kedutaan Besar Inggris di Jakarta, Selasa, meneken perjanjian untuk memperkuat dukungannya terhadap Pusat Bisnis Kehutanan Regeneratif Kamar Dagang dan Industri (Kadin) RI.

Ketua Umum Kadin Arsjad Rasjid saat meneken penandatanganan perjanjian bersama Duta Besar Inggris untuk RI Dominic Jermey, mengatakan kolaborasi dengan Kedutaan Besar Inggris dalam Pusat Bisnis Kehutanan Regeneratif Kadin (RFBH) dapat menjadi inisiatif untuk menggencarkan pembangunan berkelanjutan dan tujuan mencapai emisi nol bersih Indonesia pada 2060.

Perjanjian baru ini memperkuat dukungan Inggris terhadap kinerja RFBH Kadin selama satu tahun mulai April 2024 hingga 2025. Dukungan itu yakni untuk memajukan bisnis kehutanan regeneratif di Indonesia, melalui pengaruh kebijakan yang proaktif, implementasi bisnis, dan pengukuran permintaan atau kondisi pasar.

“Kadin Indonesia mendukung keberlanjutan di seluruh sektor bisnis di Indonesia, dengan fokus pada energi bersih dan pengelolaan limbah. Hal ini mendukung tujuan Indonesia untuk mencapai Nol Emisi pada tahun 2060 dan target global pada tahun 2050, dalam mengatasi perubahan iklim,” kata Arsjad.

Melalui Program Kemitraan untuk Hutan (P4F), pemerintah Inggris telah mendukung Kadin Indonesia dalam mendirikan Pusat Bisnis Kehutanan Regeneratif atau Regenerative Forest Business Hub (RFBH).

RFBH Kadin dianggap akan menjadi pusat terpadu bagi dunia bisnis untuk menghadapi tantangan dan peluang yang dihadapi pelaku usaha kehutanan, dan juga dampak dari peraturan baru di sektor tersebut.

Adapun Omnibus Law bidang Kehutanan dan Lingkungan Hidup, serta Peraturan Kehutanan Multiguna yang baru memungkinkan dunia usaha untuk melakukan transisi dari pengelolaan hutan berbasis kayu ke multi-produk.

Dengan aturan tersebut pengusaha kehutanan didesak untuk meningkatkan nilai lahan melalui pengembangan hutan campuran dan menjajaki kegiatan bernilai ekonomi tinggi.

Menurut Arsjad, dengan mengelola konsesi secara lebih aktif dan berkelanjutan, profitabilitas usaha kehutanan akan meningkat dan pada saat yang sama mendukung kegiatan pengelolaan hutan regeneratif yang mengintegrasikan model bisnis multi-produk, termasuk agroforestri, Pembayaran Jasa Ekosistem (PES), dan Produk Hasil Hutan Non-Kayu (NTFP).

Konsep kehutanan regeneratif, menurut Kadin, akan mengembangkan ekosistem yang lebih sehat, seperti meningkatkan keanekaragaman hayati, menjaga daerah aliran sungai, dan meningkatkan kesehatan tanah, sehingga memperkuat ketahanan masyarakat terhadap kerusakan akibat perubahan iklim.

Selain itu, kehutanan regeneratif memiliki potensi ekonomi yang sangat besar, menciptakan lapangan kerja yang ramah lingkungan, mendukung mata pencaharian lokal, dan mendorong pembangunan berkelanjutan.

Duta Besar Inggris untuk RI Dominic Jermey mengatakan Inggris dan Indonesia bersatu sebagai mitra yang kuat dalam mengatasi tantangan global perubahan iklim.

“Seiring perayaan 75 tahun hubungan diplomatik Inggris-Indonesia, kolaborasi berkelanjutan kami dengan Kadin Indonesia adalah contoh luar biasa dari komitmen Inggris untuk mendukung ambisi iklim Indonesia dalam melindungi dan memulihkan alam sekaligus mendorong investasi dalam bisnis ramah lingkungan,” kata dia.

Ia meyakini perjanjian baru antara Kedubes Inggris dan Kadin RI akan semakin mendukung kinerja Kadin dalam mengembangkan usaha kehutanan regeneratif di Indonesia.

Komitmen Inggris terhadap RFBH Kadin RI merupakan bagian dari komitmen Inggris melalui pendanaan sebesar 11,6 miliar poundsterling untuk sektor iklim internasional dari tahun 2021 hingga 2026.

Baca juga: Kadin: Ekonomi RI kuat hadapi dampak krisis di Timur Tengah
Baca juga: Ketua Kadin bahas tantangan ekonomi saat halalbihalal dengan Menko


Pewarta: Indra Arief Pribadi
Editor: Ahmad Wijaya
Copyright © ANTARA 2024