Saat ini sudah banyak pemilik usaha tambang dan pejabat ditahan di Kejagung. Ini bisa menjadi momen kita untuk memajukan kembali pertanian.
Pangkalpinang (ANTARA) - Penjabat Gubernur Kepulauan Bangka Belitung Syafrizal ZA menjadikan penataan penambangan bijih timah yang dilakukan Kejaksaan Agung sebagai momentum pengembangan sektor pertanian di Negeri Serumpun Sebalai itu.

"Saat ini sudah banyak pemilik usaha tambang dan pejabat ditahan di Kejagung. Ini bisa menjadi momen kita untuk memajukan kembali pertanian," kata Syafrizal ZA di Pangkalpinang Rabu.

Ia mengatakan beberapa puluh tahun lalu Provinsi Kepulauan Bangka Belitung terkenal dengan hasil pertanian dan perkebunan, namun dengan berkembangnya sektor pertambangan sektor pertanian menurun dan sektor penambangan meningkat.

"Banyak pemilik usaha dan pejabat disekolahkan di Kejagung. Ini diharapkan dapat menjadi momentum untuk kembali memajukan sektor pertanian di daerah ini," katanya.

Baca juga: Lima smelter timah di Babel PHK 1.000 pekerja

Ia menyatakan dulu rumah-rumah masyarakat di sepanjang jalan sangat bagus, tertata rapi dan itu dari hasil perkebunan lada putih bukan dari penambangan bijih timah.

"Saya tanya-tanya rumah-rumah yang dulunya bagus-bagus tersebut dari hasil lada putih, karena kalau dari hasil timah tidak dibangun di Babel tetapi di Jakarta," katanya.

Baca juga: Kejagung tetapkan lima tersangka baru korupsi timah

Oleh karena itu, Pemprov Kepulauan Bangka Belitung kembali mendorong masyarakat khususnya penambang rakyat untuk kembali bertani, karena kemampuan produksi beras petani Kepulauan Babel ini hanya 26 persen dari 100 persen konsumsi masyarakat.

"Sektor pertanian inilah masa depan kita dan diharapkan pemerintah desa mengalokasikan dana desa untuk sektor pertanian ini. Kalau bukan dari kita siapa lagi dan kalau bukan sekarang kapan lagi untuk memajukan kembali pertanian ini," katanya. 

Pewarta: Aprionis
Editor: Nusarina Yuliastuti
Copyright © ANTARA 2024