Seoul (ANTARA) - Kementerian Perindustrian Korea Selatan mengatakan pada Kamis bahwa pihaknya berencana untuk menginvestasikan 49,4 miliar won (Rp581 miliar) dengan Korea Aerospace Industries (KAI) Ltd. untuk meningkatkan jet tempur FA-50.

“FA-50 memiliki daya saing terdepan di dunia dalam hal harga, kinerja, waktu pengiriman, dan biaya operasional,” kata Direktur Jenderal Kebijakan Industri Lee Seung-ryeol, seraya menekankan bahwa pengembangan varian kursi tunggal akan membuka jalan untuk meningkatkan ekspor.

Anggaran tersebut akan digunakan untuk mengembangkan varian satu kursi FA-50 dengan tujuan untuk memenuhi permintaan global dan memperluas portofolio ekspor, terutama untuk memasuki pasar baru Amerika Serikat.

“Kami akan melakukan segala upaya untuk membangun ekosistem pertahanan yang kuat, dan memperluas penelitian dan pengembangan sehingga FA-50 dapat diekspor ke pasar Amerika Serikat pada tahun 2025,” ucap Lee.

Dalam proyek yang akan berjalan hingga tahun 2028 tersebut, pemerintah akan menyuntikkan dana sebesar 29 miliar won (Rp341 miliar), sementara KAI dan perusahaan mitra lainnya akan mendanai sisa jumlah yang diperlukan untuk meningkatkan kinerja FA-50.

Kementerian Perindustrian menambahkan bahwa FA-50 yang ditingkatkan akan dilengkapi dengan sistem penghindar tabrakan otomatis yang dikembangkan di dalam negeri dan akan menampilkan jangkauan operasi yang diperluas hingga 30 persen.

Korea Selatan sejauh ini telah mengirimkan sekitar 140 unit jet tempur FA-50 versi kursi ganda ke enam negara, termasuk Polandia dan Malaysia.

Sumber : Yonhap
Baca juga: Korsel bahas proyek jet tempur yang tertunda dengan Indonesia
Baca juga: Jet tempur China dan Rusia muncul, Korsel kerahkan pesawat tempur
Baca juga: Jet tempur Korsel jatuh di pegunungan, satu pilot tewas


Penerjemah: Kuntum Khaira Riswan
Editor: Atman Ahdiat
Copyright © ANTARA 2024