Jakarta (ANTARA) - Pemerintah berencana merelokasi sekitar 300 kepala keluarga yang terdampak erupsi Gunung Ruang, Kabupaten Kepulauan Sitaro, Sulawesi Utara, ke wilayah yang dinilai lebih aman dari dampak erupsi gunung tersebut.

"Dan direlokasi ini tadi sudah ada kesepakatan untuk kesepakatan informal, bahwa untuk wilayah yang ada di akibat erupsi Gunung Ruang di Sulawesi Utara. Karena itu ada sekitar 300 KK yang harus direlokasi," ujar Menko PMK Muhadjir Effendy di Jakarta, Kamis.

Muhadjir mengatakan relokasi 300 KK ini akan ditangani langsung oleh Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR). Sementara untuk relokasi skala kecil akan ditangani langsung oleh Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB).

BNPB, kata dia, akan segera melakukan pendataan terhadap pemukiman yang terdampak secara by name by address. Setelah mendapat kepastian data, Pemerintah pusat bersama pemerintah daerah akan menetapkan rehabilitasi dan rekonstruksinya.

Baca juga: Mayoritas korban erupsi Gunung Ruang mengungsi ke rumah kerabat

"Kalau dipandang aman, tinggal akan ada perbaikan-perbaikan, baik perbaikan rusak ringan, sedang, sampai berat dan itu sudah ada skema pembiayaannya, atau (nanti) direlokasi," kata dia.

Sementara itu, Sekretaris Jenderal Kementerian PUPR Mohammad Zainal Fatah mengatakan telah menyiapkan skenario mengenai tempat relokasi di antaranya Manado dan Minahasa Utara sesuai rekomendasi pemerintah provinsi.

"Insya Allah bisa kami lakukan sebagaimana dulu juga pernah kami ditugaskan untuk Lumajang itu 2.000 rumah selesai dalam 4-5 bulan," kata dia.

Ia berharap kepastian relokasi ini dapat mengurangi kecemasan para korban bencana. "Dan mereka bisa hidup lebih layak sesegera mungkin," kata dia.

Baca juga: BNPB siap pasok sayur dan buah segar untuk korban erupsi Gunung Ruang

Pewarta: Asep Firmansyah
Editor: Triono Subagyo
Copyright © ANTARA 2024