Depok (ANTARA) - Sebanyak 120 peserta difabel yang terdiri atas 10 peserta tunanetra, 109 peserta tunadaksa, dan 1 peserta tunanetra tunadaksa mengikuti Ujian Tulis Berbasis Komputer—Seleksi Nasional Berbasis Tes (UTBK-SNBT) 2024 di Universitas Indonesia (UI).

Jumlah keseluruhan peserta difabel yang mengikuti ujian UTBK-SNBT di UI kali ini mengalami peningkatan yang signifikan dari tahun sebelumnya yang berjumlah 77 orang. Pelaksanaan UTBK bagi peserta penyandang tunanetra dilaksanakan pada sesi ke-3 di Lab 1105 Fasilkom, Gd. Lama, Kampus UI Depok.

Kepala Biro Humas dan Keterbukaan Informasi Publik UI Dra. Amelita Lusia di kampus UI Depok, Kamis mengatakan bahwa UI telah menyiapkan berbagai fasilitas khusus bagi para peserta difabel, terutama untuk peserta tunanetra.

"Masih sama seperti tahun sebelumnya, UI telah menyediakan aplikasi Non Visual Desktop Access (NVDA) yang merupakan software atau aplikasi pembaca yang membantu peserta tunanetra untuk menggunakan komputer dan mendengarkan soal ujian," ujar Amelita.

Baca juga: 20.222 peserta ikuti UTBK di Unhas

Ia menambahkan, ada sedikit perbedaan dalam aplikasi NVDA dibandingkan pada tahun-tahun sebelumnya, yaitu pada tampilan soal ujian sudah tidak ditampilkan pada layar komputer.

Selain itu, pada saat ujian berlangsung, para peserta difabel tunanetra juga diberikan headset dan reglet yang merupakan alat tulis untuk difabel.

Sementara itu, di dalam ruang ujian terdapat satu pendamping dan satu teknisi ruangan yang siap membantu para peserta difabel tunanetra apabila mengalami kendala selama pengerjaan.

Mereka juga akan melakukan pendampingan kepada para peserta difabel tunanetra jika peserta memiliki kebutuhan untuk keluar ruangan, seperti ke toilet atau membutuhkan sarana kesehatan.

Sebelum para peserta selesai mengerjakan ujiannya, para petugas terlihat sudah bersiap di luar ruangan untuk mendampingi para peserta difabel menuju jalan keluar dan menemui keluarganya yang telah menunggu.

Hal ini turut dirasakan oleh salah seorang peserta difabel tunanetra yang hadir mengikuti ujian UTBK pagi ini, yaitu Makhsun Intikhon yang berasal dari SLB-A Pembina Tingkat Nasional (SLB-A PTN) Jakarta.

Ia mengaku, kali ini merupakan tahun keduanya mengikuti ujian UTBK di UI. Ia merasa sangat terbantu dengan adanya para pendamping, petugas, maupun fasilitas lainnya yang telah disediakan oleh UI.

"Saya bersyukur, walaupun soal ujian terasa sulit khususnya Matematika dan Bahasa Inggris, tetapi saya dapat mengerjakannya dengan lancar. Selain fasilitas yang menunjang, petugas di sini juga sigap membantu saya," kata Makhsun.

Jauh sebelum pelaksanaan UTBK 2024 berlangsung, Makhsun telah melakukan berbagai persiapan salah satunya dengan membeli buku latihan soal. Melalui buku tersebut yang dibantu bacakan oleh ibunya, ia belajar memahami soal dan berlatih menjawab soal. Dari kegiatan ini, ia dapat mengukur kemampuannya dan melakukan evaluasi terutama pada soal yang masih sulit ia jawab.

Baca juga: Unhas siapkan tim IT antisipasi penggunaan alat canggih curangi UTBK

Selain buku, Makhsun juga belajar melalui internet. Menurutnya, dengan mendengarkan penjelasan dari berbagai video pembelajaran dapat membantunya untuk lebih memahami suatu materi dan menjawab soal-soal ujian.

Meski memiliki keterbatasan dalam penglihatan sejak kecil, hal ini tidak menghalangi Makhsun untuk terus menuntut ilmu dan meraih cita-citanya.

"Saya hanya menyampaikan sedikit bagi teman-teman semua, terutama penyandang disabilitas, yang saat ini mungkin sedang berjuang juga untuk melanjutkan pendidikannya ataupun yang sedang menjalani pendidikan, tetap semangat dan selalu optimis. Jangan pernah berputus asa dan lelah menuntut ilmu, teruslah berkarya," ujar Makhsun.

Baca juga: Sembilan calon mahasiswa disabilitas ikuti UTBK di Unesa

Pewarta: Feru Lantara
Editor: Triono Subagyo
Copyright © ANTARA 2024