Jakarta (ANTARA) - Pemerintah Kota Jakarta Selatan menargetkan pelatihan bagi sebanyak 700 warga agar memiliki keterampilan kerja dalam rangka mengurangi pengangguran di wilayah tersebut.

"Harapannya yang kami latih mendapatkan pekerjaan atau membuka lapangan kerja," kata Kepala Suku Dinas Tenaga Kerja, Transmigrasi dan Energi (Nakertransgi) Jakarta Selatan 
Fidiyah Rokhim saat dikonfirmasi di Jakarta, Sabtu.

Menurut dia, 700 warga itu akan dilatih berbagai keterampilan, seperti mengemudi, membuat aneka makanan dan minuman, tata rias dan lain sebagainya. Beragam pelatihan tersebut akan dilaksanakan sepanjang tahun 2024.

Ia menjelaskan bahwa pelatihan tersebut dibagi beberapa tahap dan digelar di sejumlah tempat di wilayah Jakarta Selatan (Jaksel).

"Pelatihan di beberapa wilayah Jakarta Selatan, baik di RPTRA (Ruang Publik Terpadu Ramah Anak), kantor kecamatan dan kelurahan," ujarnya.

Baca juga: Pemkot Jaksel gelar pelatihan mengemudi untuk kurangi pengangguran

Rokhim mengharapkan adanya pelatihan keterampilan tersebut dapat menjadikan warga memiliki keterampilan untuk mendapatkan pekerjaan maupun membuka lapangan kerja.

Tidak hanya melatih, Pemerintah Kota (Pemkot) Jaksel juga memfasilitasi antara peserta pelatihan dan perusahaan atau dunia kerja,l agar mereka dapat saling terhubung satu sama lain. "Kami juga mengundang perusahaan untuk mendapatkan jasa para peserta," katanya.

Ia menambahkan bahwa tujuan pelatihan keterampilan ini diharapkan dapat menekan angka pengangguran di Jakarta Selatan khususnya di DKI Jakarta pada umumnya.

Baca juga: Sudin Nakertransgi Jaksel latih puluhan warga agar mahir tata rias

​​​​​Pemerintah Provinsi DKI Jakarta mengungkapkan bahwa tingkat pengangguran di Ibu Kota mengalami penurunan sebesar 0,43 persen.

Sebelumnya, tingkat pengangguran di Ibu Kota meningkat drastis pada 2020 dan 2021. Lalu, tingkat pengangguran pada Februari 2022 sedikit mengalami penurunan usai pandemi COVID-19 karena masyarakat mulai beraktivitas normal lagi.

"Pada periode Februari 2022 dan Februari 2023, 'year on year' itu mengalami penurunan dari awalnya 8 persen menjadi 7,57 persen," kata Asisten Perekonomian dan Keuangan Sekretariat Daerah DKI Jakarta Sri Haryati.

Pewarta: Khaerul Izan
Editor: Sri Muryono
Copyright © ANTARA 2024