Moskow (ANTARA) - Pasukan Pertahanan Israel (IDF) telah melancarkan operasi militer di bagian timur Kota Rafah, Jalur Gaza, pada Senin malam (6/5).

Menurut klaim IDF dalam aplikasi Telegram, pasukan darat memulai operasi berdasarkan laporan intelijen untuk menyerang dan membongkar infrastruktur Hamas di wilayah tertentu di Rafah timur.

Israel melaporkan telah mengambil kendali wilayah Rafah yang merupakan perbatasan antara Gaza dan Mesir.

Institusi itu mengklaim telah menewaskan sekitar 20 anggota Hamas dan menghancurkan tiga terowongan bawah tanah yang diduga digunakan oleh gerakan pejuang Palestina tersebut.

Semua pengiriman bantuan kemanusiaan ke Gaza dari Mesir melalui penyeberangan Rafah telah ditangguhkan akibat operasi Israel, menurut laporan surat kabar Israel, Haaretz, yang mengutip perwakilan Hamas.

Pada 7 Oktober 2023, Hamas telah melancarkan serangan roket berskala besar melintasi perbatasan Israel hingga menyerang lingkungan sipil dan pangkalan militer.

Hampir 1.200 orang di Israel tewas dan sekitar 240 orang lainnya diculik dalam serangan itu.

Israel kemudian melancarkan serangan balasan dengan memblokade total wilayah Gaza dan memulai serangan darat ke daerah kantong Palestina itu dengan tujuan untuk melenyapkan pejuang Hamas dan menyelamatkan para sandera.

Menurut otoritas Gaza, sedikitnya 34.700 warga Palestina terbunuh akibat serangan Israel di Jalur Gaza.

Sementara itu, lebih dari 100 warga Israel diduga masih disandera oleh Hamas di Gaza.

Sumber: Sputnik

Baca juga: Dalam semalam, 22 warga Palestina tewas akibat serangan udara Israel
Baca juga: Sekjen PBB: Serangan darat Israel ke Rafah "tak dapat diterima"


Berita ini telah dikoreksi pada Minggu (26/5) pukul 20:20 WIB.

Penerjemah: Yashinta Difa Pramudyani
Editor: Arie Novarina
Copyright © ANTARA 2024