Dhaka, Bangladesh (ANTARA) - Perdana Menteri Bangladesh Sheikh Hasina pada Selasa meminta organisasi pengungsi untuk mencari sumber pendanaan baru bagi warga Rohingya yang tinggal di negara Asia Selatan itu.

Organisasi Internasional untuk Migrasi (IOM) harus "mencari mitra baru untuk menambah lebih banyak dana yang mendukung Rohingya di Bangladesh karena dana untuk warga Myanmar yang mengungsi itu telah berkurang," sebut Hasina kepada Direktur Jenderal IOM Amy Pope pada pertemuan di ibukota Dhaka.

Perdana Menteri juga meminta IOM untuk membantu merelokasi Rohingya ke Pulau Bhasan Char.

Pulau kecil Bhasan Char muncul dari Teluk Benggala pada 2006 dan berjarak sekitar 30 kilometer dari daratan utama.

Mayoritas Rohingya yang tinggal di Bangladesh mengungsi akibat tindakan keras militer yang brutal di Rakhine, Myanmar pada 2017. Sebagian besar dari mereka tinggal di kamp yang penuh sesak di Cox's Bazar, namun sejak akhir 2020 sekitar 35.000 jiwa telah direlokasi ke pulau kecil Bhasan Char.

Ketua IOM bertemu Hasina setelah mengunjungi kamp pengungsi Cox's Bazar pada Senin.

Tahun lalu, dana ransum bagi Rohingya dipotong menjadi $8 (Rp 128 ribu) dari sebelumnya $12 (Rp 193 ribu) per kepala per bulan -- kurang dari 10 sen (Rp 1.600) per sekali makan.

Pemotongan dana ransum tersebut berdampak pada sekitar 1 juta pengungsi yang masih bergantung pada bantuan dengan tidak adanya kesempatan untuk bekerja untuk menafkahi diri mereka, menurut PBB di Bangladesh.


Sumber: Anadolu

Baca juga: Ribuan warga Rohingya berlindung ke perbatasan Myanmar-Bangladesh
Baca juga: Bangladesh desak komunitas internasional selesaikan krisis Rohingya
Baca juga: AS beri bantuan kemanusiaan Rp1,78 triliun untuk pengungsi Rohingya

Penerjemah: Yoanita Hastryka Djohan
Editor: Azis Kurmala
Copyright © ANTARA 2024