Semarang (ANTARA) - Konsultan Strategic Digital Communicatuon REQComm Mulyono menyebutkan Dico Ganinduto yang juga Bupati Kendal menempati posisi teratas hasil bedah popularitas dan penentuan calon gubernur Jateng di media sosial dan media online.

Analisis "digital political branding" Pemilihan kepala daerah (Pilkada) Jawa Tengah dilakukan mulai 1 Februari hingga 30 April 2024.

"Melalui teknologi yang kita miliki, REQComm melakukan pelacakan percakapan warga internet untuk melihat tingkat keterkenalan para kandidat di medsos maupun media 'online'," katanya, dalam pernyataan di Semarang, Rabu.

Hasilnya, kata dia, Dico Ganinduto di urutan pertama untuk tingkat popularitas tertinggi disusul Sudaryono (Ketua DPD Partai Gerindra Jateng) dan Hendrar Prihadi (mantan Wali Kota Semarang/Kepala LKPP RI).

REQComm memantau Pilkada Jateng dengan menggunakan perangkat yang memonitor dan menganalisis media daring dan medsos berbasis teknologi big data menunjukkan bahwa popularitas Dico yang cukup tinggi di dunia maya.

Berdasarkan pembicaraan di medsos yang dipantau tim analisa REQComm, kata dia, Dico yang juga politikus Golkar menjadi kandidat calon gubernur Jateng dengan pembicaraan paling banyak di medsos dan media online, termasuk reaksi warganet pada postingan Dico di media sosial.

Hasil analisa menyebutkan sentimen positif Dico di media online menduduki posisi teratas, yakni dengan total eksposure 1.183 perbincangan di media online, sedangkan posisi kedua yakni Sudaryono dengan 934, dan Hendrar Prihardi hanya 91 pemberitaan.

"Untuk eksposure 'engagement' di medsos dan media online, Dico meraih poin 58.680, kemudian Sudaryono 2.323, sementara Hendrar hanya 47 untuk 'engagement'. Hal ini menunjukkan media online lebih banyak memberi eksposure pada Dico dan tentunya akan memberi keuntungan bagi popularitasnya," katanya.

Dari hasil riset dan analisa big data yang dilakukan REQComm sebagai konsultan strategis, kata dia, bisa dipastikan itulah peta kekuatan kandidat calon Gubernur Jateng di medsos dan media online.

"Gambaran ini merupakan hasil kerja tim masing-masing kandidat yang telah melakukan bentuk sosialisasi politik atau promosi politik di media sosial," kata Mulyono.

Menurut dia, hasil analisa survei big data yang ditunjukkan melihat persentase popularitas Dico lebih tinggi dari semua calon gubernur Jateng lainnya, dengan sumber analisa yang digunakan dari berbagai platform sosial media, seperti News, X, Tiktok, Facebook, Instagram, dan Youtube.

"Jika Dico terus meningkatkan intesitas kampanye di medsos maupun media online, bukan tidak mungkin dalam waktu yang singkat dalam lingkup Jateng saja, popularitas Dico juga meningkat pesat," katanya.

Ia mengatakan para calon pemilih yang biasanya pada H-7 sibuk menentukan pilihannya akan menggunakan masukan dari sekitarnya, termasuk medsos dan media online, selain dari orang-orang yang mereka kenal untuk memfinalkan pilihan.

"Pada saat ini, pemilih yang sebelumnya belum yakin, akan dengan mudah menjadi tambahan suara bagi cagub yang paling aktif melakukan kampanye," katanya.

Mulyono menegaskan bahwa hasil penelitian REQComm tersebut sifatnya independen, tidak memihak salah satu kandidat.

"Kami hanya membantu memberikan gambaran kepada masyarakat, khususnya para pemilih pemula untuk Pilkada Jateng. Harapannya data ini berguna bagi semua kandidat untuk mengevaluasi kinerja tim setiap kandidat," katanya.
Baca juga: Pakar: Golkar pertimbangkan usung Dico di Pilgub Jateng
Baca juga: Sudaryono-Hendi bersaing ketat dalam survei LKPI untuk Pilgub Jateng
 

Pewarta: Zuhdiar Laeis
Editor: Guido Merung
Copyright © ANTARA 2024