Kami mulai dengan yang sudah kita identifikasi sebanyak 12 provinsi, dan atas arahan Kemenkes fokus pada 5 provinsi di Pulau Jawa lebih dulu
Jakarta (ANTARA) - Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) memperluas Program Gerakan Anak Sehat - Kolaborasi Inklusif Pengusaha Indonesia Atasi Stunting" (GAS - KIPAS STUNTING) ke 12 provinsi dengan fokus pada lima provinsi di Pulau Jawa lebih dulu.

"Kami mulai dengan yang sudah kita identifikasi sebanyak 12 provinsi, dan atas arahan dari Kementerian Kesehatan (Kemenkes) fokus pada 5 provinsi di Pulau Jawa terlebih dahulu," ujar Ketua Umum Apindo Shinta W Kamdani di Jakarta, Rabu.

Shinta menambahkan bahwa ekspansi Program GAS - KIPAS tersebut dilakukan pada awal Juni 2024.

GAS - KIPAS STUNTING APINDO merupakan program prioritas unggulan dari Apindo dalam membantu pemerintah terkait penanganan stunting.

"Sekarang kita memiliki model yang sudah berjalan dan berhasil sebagai pilot. Kita sekarang berani untuk melakukan ekspansi dan scale up. Kalau memang hal ini bisa dibantu oleh pemerintah itu akan lebih cepat Jadi kita melakukan bersama-sama agar lebih cepat jalannya," ujar Shinta.

Baca juga: Apindo: Hari Buruh momentum bangun hubungan harmonis buruh-pengusaha

Baca juga: Apindo: Produktivitas pekerja selaras dengan kesejahteraan


Menurut dia, Program GAS - KIPAS STUNTING APINDO harus prudent serta melalui model yang sudah ada telah berjalan, serta saat ini mesti dipercepat dengan dukungan semua pihak.

"Kuncinya itu keberlanjutan, jadi kita semua di sini senang mendukung. Mungkin kita sesuai arahan Menteri Kesehatan, dimana kita akan intensifkan modelnya bagaimana untuk akselerasi juga dengan bantuan dari Kemenkes untuk spesifik bagaimana nanti porsi programnya yang diambil oleh Kemenkes, dan mana yang kemungkinan Apindo lanjutkan. Ini kita bisa jadikan satu model yang efektif sehingga bisa mempercepat secara signifikan," ujarnya.

Program GAS-KIPAS STUNTING merupakan langkah Apindo bekerja sama dengan Asosiasi Institusi Pendidikan Tinggi Gizi (AIPGI) bersama mitra perguruan tinggi Institut Pertanian Bogor (IPB), Universitas Sultan Ageng Tirtayasa (Untirta), dan Universitas Jenderal Soedirman (Unsoed), dengan mengikuti pedoman teknis dari Kementerian Kesehatan Republik Indonesia dan Badan Koordinasi Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) untuk mengatasi masalah stunting.

Baca juga: Apindo berharap kenaikan bunga acuan BI bisa perkuat kurs rupiah

Baca juga: Apindo berharap pemerintahan baru perhatikan rekam kinerja menteri

Pewarta: Aji Cakti
Editor: Agus Salim
Copyright © ANTARA 2024