Perluasan seaway seluas 9,8 hektare ini bertujuan untuk memenuhi target kami agar Pelabuhan Batu Ampar ini menjadi salah satu pelabuhan bongkar muat peti kemas bertaraf internasional
Batam (ANTARA) - Badan Pengusahaan (BP) Batam, Kepulauan Riau menyebutkan Pelabuhan Peti Kemas Batu Ampar siap menjadi pelabuhan hub logistik internasional.

Kepala BP Batam Muhammad Rudi di Batam, Rabu, mengatakan, hal tersebut didorong dengan upaya pengembangan halaman peti kemas (container yard) di pelabuhan tersebut.

"Perluasan seaway seluas 9,8 hektare ini bertujuan untuk memenuhi target kami agar Pelabuhan Batu Ampar ini menjadi salah satu pelabuhan bongkar muat peti kemas bertaraf internasional," ujar Rudi.

Proyek pengembangan tersebut merupakan hasil kontrak kerja sama PT Waskita Beton Precast Tbk (WSBP) bersama PT Persero Batam senilai Rp360 miliar.

Dengan pembangunan halaman kontainer dan infrastruktur pendukung lainnya, diharapkan volume bongkar muat kontainer di Pelabuhan Batu Ampar semakin meningkat setiap tahunnya.

"Mudah-mudahan proyek perluasan seaway ini dapat berjalan dengan baik dan tepat waktu sesuai kontrak kerja yang disepakati antara PT Persero Batam dan PT WSBP yakni selama 15 bulan," ujar dia.

Lebih lanjut, kata Rudi, BP Batam segera melakukan penambahan Ship to Shore (STS) crane sebanyak 4 unit dan Rubber Tyred Gantry (RTG) crane sebanyak 12 unit yang masuk dalam pengembangan Pelabuhan Batu Ampar tahap II dapat terealisasi pada 2025 mendatang.

"Kalau itu sudah terwujud, target realisasi arus peti kemas di pelabuhan Batam sebesar 1 juta TEUs dalam setahun saya yakin dapat kita kejar," kata Rudi.

Direktur PT Persero Batam Arham S Torik mengatakan perluasan area dermaga tahap I ini merupakan salah satu dari tiga tahap pengembangan Pelabuhan Peti Kemas Batu Ampar yang dijadwalkan rampung hingga 2080 mendatang.

"Pada tahap I tahun ini Pelabuhan Batu Ampar telah mengoperasikan 1 unit STS Crane dan dua unit Harbour Mobiil Crane (HMC) untuk melayani aktivitas bongkar muat peti kemas," ujar dia.

Ia menjelaskan proyek tersebut meliputi pekerjaan persiapan dan umum, dengan pekerjaan pendetilan konsep rancang bangun menjadi Detail Engineering Design (DED), melaksanakan pengadaan barang/material dan jasa untuk penyelesaian pekerjaan.

Baca juga: Pelayaran langsung peti kemas Batam-China memangkas biaya Rp9,5 juta
Baca juga: BP Batam segera operasikan STS 'Crane' untuk tingkatkan kapasitas
Baca juga: Luhut ingin Pelabuhan Batu Ampar jadi green port pertama di Indonesia
Baca juga: Pelindo II siap gelontorkan Rp1,5 triliun kelola Pelabuhan Batu Ampar

Pewarta: Jessica Allifia Jaya Hidayat
Editor: Ahmad Buchori
Copyright © ANTARA 2024