Surabaya (ANTARA News) - Pusat Kebudayaan Prancis (CCCL) di Surabaya dijadwalkan menggelar dialog tentang Islam yang berkembang di negeri Menara Eiffel itu dan kawasan Eropa mulai pertengahan September 2006 dengan melibatkan nara sumber sejumlah tokoh dan pakar Islam dari Indonesia maupun Prancis. Atase Pers CCCL, Pramenda Krishna Airlangga, di Surabaya, Selasa, kepada ANTARA News menjelaskan, pihaknya akan menghadirkan Franck Fregosi (peneliti spesialis Islam kontemporer di Prancis) dan Haris Muchit (dosen Institut Agama Islam Negeri/IAIN Sunan Ampel). "Kami juga menghadirkan Soheib Bencheikh, anggota Dewan Peribadatan Islam Prancis, dan Patrick Henni, seorang sosiolog yang pernah melakukan penelitian di Kairo, Mesir," katanya. Ia menjelaskan, dialog itu digelar bertujuan untuk menjawab berbagai pertanyaan berkaitan dengan bagaimana hubungan antara Islam dengan masyarakat di Eropa, atau adakah Islam Eropa? Serta, bagaiamana pula hubungan dan status Islam dengan instansi pemerintah di Eropa? "Banyak pertanyaan muncul di kalangan kaum muslim yang lahir di Eropa mengenai tidak adanya komunitas yang bersatu dalam masyarakat Islam dan menjadi korban diskriminasi. Hal itulah yang kemudian menyebabkan mereka frustasi dan menimbulkan radikasilisasi pada beberapa gerakan tertentu," katanya. Dikatakannya, untuk wacana demokrasi juga akan dibicarakan peran apa yang dapat dimainkan Islam dalam hal itu, dan forum itu akan membahas "Islam seperti apakah dalam demokrasi?" Selain itu, katanya, disaat Islam dikesankan sama dengan gerakan radikal, justru muncul fenomena Islam baru di Mesir dan Turki, yakni "Islam niaga". "Islam niaga itu terbentuk dari kompromi pragmatis dengan nilai-nilai dunia barat. Para wakil Islam niaga ini, yakni pengusaha agamis atau ustadz yang pengusaha tetap berpegang teguh pada nilai-nilai moral dan mengecam pluralisasi gaya hidup," katanya. Ditambahkannya, dialog itu juga akan dilaksanakan di CCCL, kampus IAIN Sunan Ampel. Dialog pertama dilaksanakan 14 September dilanjutkan 20 Nopember dan terakhir 12 Desember 2006. (*)

Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2006