Jakarta (ANTARA) - Kompetisi sepak bola strata tertinggi atau Liga 1 Indonesia kembali mengubah formatnya pada musim ini dengan menggunakan Championship Series setelah musim reguler berakhir.

Format Championship Series itu kembali diberlakukan setelah selama enam musim berturut-turut --di luar musim 2020 yang berhenti di awal musim karena pandemi COVID-19-- Liga 1 tanah air selalu menggunakan format liga penuh.

Format Championship Series ini sebenarnya bukan barang baru. Pada awal kelahirannya, kompetisi strata tertinggi sepak bola Indonesia yang melebur Galatama dan Perserikatan juga telah menggunakan format empat besar.

Pada musim-musim berikutnya, format empat besar dan delapan besar juga pernah digunakan, sebelum kemudian operator memilih meniadakan format gugur dan menerapkan model klasemen untuk mencari tim juara.

Sebagaimana manusia yang terus berubah, operator kompetisi juga ternyata memiliki tren serupa. Pada musim ini, berakhirnya kompetisi reguler yang ditandai dengan seluruh tim telah memainkan semua pertandingannya, tidak berarti kompetisi telah selesai dan juara telah didapat.

Empat tim teratas di klasemen akhir musim reguler  akan kembali diadu dalam format dua leg semifinal dan dua leg pertandingan final. Artinya tim juara masih akan harus memainkan empat pertandingan lagi sebelum bisa didaulat sebagai rajanya sepak bola Indonesia.

Dari empat semifinalis, terdapat dua mantan juara dalam diri Persib Bandung dan Bali United, serta dua tim yang belum pernah menjadi juara yakni Borneo FC dan Madura United. Menariknya, dari keempat tim tersebut, tiga tim merupakan nama yang relatif baru dan hanya Persib yang memiliki sejarah panjang di panggung sepak bola tanah air.

Bagaimana pencapaian masa lalu keempat tim tersebut, simak paparannya di bawah ini:

Baca juga: Madura United lolos ke Championship Series Liga 1 2023/2024
Baca juga: Borneo FC pastikan satu tempat di Championship Series
Baca juga: Thomas Doll sebut format baru Liga 1 bagus untuk para penggemar

 


Halaman berikut: Persib Bandung sisa kejayaan Perserikatan

Editor: Dadan Ramdani
Copyright © ANTARA 2024