Surabaya (ANTARA News) - Acara peresmian ruang tunggu TKI di Bandara Juanda, Surabaya, Selasa, sedikit terganggu, karena Presiden Susilo Bambang Yudhoyono tidak bisa melakukan
teleconference dengan Gubernur Jatim, Imam Utomo, karena peralatannya mengalami gangguan.
Pada acara tersebut, Presiden meresmikan secara serentak empat lokasi ruang tunggu TKI, yakni di Bandara Internasional Soekarno Hatta dan Pelabuhan Tanjung Priok di Jakarta serta Bandara Internasional Juanda dan Pelabuhan Tanjung Perak di Surabaya.
Acara yang dipusatkan di Bandara Internasional Soekarno Hatta tersebut, pada awalnya berjalan lancar, mulai dari sambutan Menakertrans Erman Soeparno hingga sambutan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono. Namun saat teleconference pihak Jakarta tidak bisa mendengarkan suara Gubernur Jatim.
Karena tidak ada komunikasi antara kedua belah pihak, Presiden langsung memberikan ucapan selama bertugas kepada para TKI di Jatim.
"Atas nama pribadi, keluarga dan negara, kami mengucapkan selamat bertugas kepada para calon TKI. Kami menunggu kedatangannya di Tanah Air," ujar Kepala Negara.
Mendengar arahan Presiden tersebut, gubernur hanya bisa mengangguk-anggukan kepalanya. Karena kalaupun memberikan jawaban, suara gubernur tidak bisa didengar di Jakarta.
"Televisinya rusak pak!," ucap Gubernur Imam Utomo, walaupun apa yang diucapkan tidak didengar Presiden.
Ruang tunggu keberangkatan
(departure lounge) TKI di Bandara Juanda tersebut, dilengkapi sejumlah fasilitas seperti ruang tempat pelayanan hukum, transportasi lanjutan, penerangan, pelayanan bank dan pelayanan kesehatan.
Peresmian ruang tunggu TKI itu, sesuai dengan Inpres Nomer 6 Tahun 2006 tentang Reformasi Sistem Penempatan dan Perlindungan TKI.
Turut hadir pada peresmian tersebut Wagub Jatim, Soenarjo, Kepala Disnaker Jatim, Sudjono, Bupati Bangkalan, Fuad Amien Imron, Kapolda Jatim, Irjen Pol Herman Surjadi Sumawiredja, anggota DPRD Jatim, Kepala Angkasa Pura serta sejumlah pejabat terkait lainnya. (*)
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2006