Kabupaten Agam (ANTARA) - Palang Merah Indonesia (PMI) melakukan asesmen terkait kebutuhan dasar yang saat ini diperlukan para penyintas banjir bandang lahar dingin Gunung Marapi, Provinsi Sumatera Barat (Sumbar).

"Saat ini bupati mendata dulu sejauh mana anggaran pemerintah untuk menangani bencana ini. Kalau kurang, PMI akan membantu apa yang bisa segera dilakukan," kata Ketua Umum PMI Muhammad Jusuf Kalla saat meninjau lokasi banjir bandang lahar dingin di Kabupaten Agam, Selasa.

Baca juga: BNPB paparkan langkah yang dilakukan pascabanjir bandang di Sumbar

Dalam kunjungan ke lokasi bencana tersebut, Wakil Presiden RI Ke-10 dan 12 tersebut menyampaikan anggota dan relawan PMI siap bekerja serta membantu masyarakat di lokasi terdampak bencana.

Berkaca dari kejadian bencana sebelumnya, umumnya pertolongan yang dibutuhkan masyarakat, di antaranya air bersih, obat-obatan, pakaian, makanan dan minuman, tempat tidur, dan lain sebagainya.

Khusus penanganan air bersih dan sanitasi di lokasi terdampak bencana alam, PMI mampu bekerja hingga enam bulan. Hal yang dilakukan relawan seperti perbaikan pipa-pipa air dan lain sebagainya.

JK, sapaan akrabnya, mengatakan organisasi kemanusiaan yang dipimpinnya juga siap membantu rekonstruksi serta rehabilitasi pascabencana lahar dingin pada Sabtu malam (11/5).

Baca juga: Basarnas laporkan korban meninggal akibat banjir di Sumbar capai 43 orang

Baca juga: Puskris Kemenkes analisis bencana banjir lahar dingin di Sumbar


Ia menegaskan PMI juga siap membantu menyediakan darah apabila ada penyintas yang masih dirawat di sejumlah rumah sakit. Saat ini ketersediaan darah di lima unit donor darah (UDD) wilayah itu juga siap membantu masyarakat.

"PMI ini bekerja secara nasional. Kalau Kabupaten Agam kekurangan darah, bisa dibantu daerah lain. Namun, kalau masih kurang juga, bisa dipasok dari Jakarta," ucapnya.

Pewarta: Muhammad Zulfikar
Editor: Endang Sukarelawati
Copyright © ANTARA 2024