Denpasar (ANTARA) - Asosiasi pengusaha Real Estat Indonesia (REI) Provinsi Bali menggandeng Bank BRI Regional Office Denpasar guna memberikan kemudahan kepada masyarakat untuk memiliki total sebanyak 1.300 unit rumah.

"Sebanyak 1.300 unit rumah itu merupakan proyek hunian baru," kata Ketua Dewan Pengurus Daerah (DPD) REI Bali I Gede Suardita di Denpasar, Bali, Selasa.

Dia menjelaskan kemudahan memiliki rumah itu dapat diamati melalui pameran bertajuk BRI REI Expo Bali 2024 di Living World Denpasar, 17-26 Mei 2024.

Menurut dia, proyek rumah tersebut terdiri dari 450 unit rumah subsidi dan 850 unit rumah komersial/non subsidi yang ditawarkan oleh 23 pengembang dari Bali.

Ada pun kisaran harga rumah per unit itu mencapai Rp185 juta untuk rumah subsidi dan rumah non subsidi hingga di atas Rp2 miliar.

Pihaknya menargetkan nilai penjualan itu pada 2024 mencapai kisaran Rp150 miliar atau meningkat dibandingkan 2023 sebesar Rp50 miliar dengan penjualan mencapai 800 rumah.

Untuk rumah subsidi sebarannya di antaranya di Kabupaten Buleleng, Tabanan, Jembrana dan Karangasem dan rumah non subsidi paling banyak di Denpasar, Gianyar dan Badung.

Sementara itu, Regional Head BRI Regional Office Denpasar Hamid Rusdianto menjelaskan dalam pameran itu pihaknya menawarkan suku bunga fixed mulai sebesar 3,25 persen, potongan biaya provisi dan administrasi hingga asuransi setahun.

Ia pun optimistis program itu menarik minat masyarakat memiliki rumah meski suku bunga acuan oleh Bank Indonesia menaikkan sebesar 25 basis poin menjadi 6, 25 persen pada April 2024.

"Kami memiliki program khusus tersebut yang dapat mendukung kepemilikan rumah," imbuhnya.

Selain itu, dalam program itu nasabah juga dapat memanfaatkan persetujuan instan setelah melalui proses pemeriksaan di Sistem Layanan Informasi Keuangan (SLIK).

Indikator lain yang membuat bank BUMN itu optimistis terkait pertumbuhan Kredit Pemilikan Rumah (KPR) di antaranya pertumbuhan ekonomi Bali yang menggeliat mencapai 5,71 persen pada 2023 yang bahkan melampaui nasional sebesar 5,05 persen.

Selain itu, kata dia, rasio kredit bermasalah (non performing loan/NPL) di bank pelat merah itu tergolong rendah yakni mencapai 1,43 persen.

Baca juga: BTN catat penyaluran KPR di Bali mulai bangkit
Baca juga: REI Bali catat serapan rumah subsidi 2022 capai 3.000 unit
Baca juga: Gubernur Bali minta REI perhatikan kearifan lokal

 

Pewarta: Dewa Ketut Sudiarta Wiguna
Editor: Biqwanto Situmorang
Copyright © ANTARA 2024