Johannesburg (ANTARA) - Negara-negara Afrika harus bekerja sama untuk meningkatkan konektivitas udara, yang akan mendorong pertumbuhan pariwisata dan ekonomi, kata Menteri Pariwisata Afrika Selatan Patricia de Lille pada Senin (13/5).

De Lille menyampaikan pernyataan tersebut pada Senin malam waktu setempat dalam acara Dialog Para Menteri Pariwisata Afrika (African Tourism Ministers Dialogue) di kota pelabuhan Durban, Afrika Selatan. Dia mengatakan bahwa Airports Company South Africa (ACSA) akan menggelontorkan dana sebesar 21,7 miliar rand (1 rand = Rp874) atau sekitar 1,18 miliar dolar AS (1 dolar AS = Rp 16.131) untuk mengembangkan infrastruktur bandara di Afrika Selatan.

"Seluruh dunia siap untuk membuat perjalanan menjadi lebih aksesibel, dan pasar-pasar sumber daya esensial seperti China dan India akan mengalami peningkatan. Kita harus bermitra untuk mempermudah perjalanan ke Afrika maupun di dalam wilayah Afrika," kata de Lille.

"Sekarang adalah saatnya untuk memikirkan kembali strategi pembangunan di sektor pariwisata serta memperkuat integrasi dan kerja sama regional. Kita harus mendorong kemitraan publik-swasta yang strategis, mendorong investasi di sektor pariwisata secara regional, dan memfokuskan kembali upaya-upaya untuk mengimplementasikan proyek-proyek yang berdampak besar."

De Lille mendesak para menteri pariwisata Afrika untuk mencari solusi konkret guna menciptakan peluang untuk meningkatkan konektivitas udara di Afrika.
 
   Wisatawan menikmati pemandangan Air Terjun Victoria di Zambia, pada 21 Agustus 2023. (ANTARA/Xinhua/Wang Guansen)


Afrika harus saling berbagi terkait praktik-praktik terbaik dan meningkatkan konektivitas untuk mendorong lebih banyak wisatawan mengunjungi Afrika dengan membuat perjalanan menjadi mudah dan nyaman, kata de Lille.

"Sederhananya, kami ingin lebih banyak wisatawan melakukan perjalanan serta mempermudah wisatawan untuk melakukan perjalanan di Benua Afrika. Penting juga untuk mengkaji bagaimana Afrika dapat melangkah maju menggunakan kemajuan teknologi seperti platform pemesanan digital, sistem keamanan biometrik, dan bahan bakar penerbangan yang berkelanjutan," kata de Lille.

Dialog Para Menteri Pariwisata Afrika tersebut dihadiri oleh para menteri pariwisata Afrika, anggota komunitas diplomatik, dan maskapai penerbangan dari Asia, Afrika, dan Eropa, yang juga membagikan pandangan mereka tentang peningkatan konektivitas udara. Pertemuan itu merupakan bagian dari pameran Africa's Travel Indaba, yang dimulai pada Senin dan akan berakhir pada Rabu (15/5).

Menurut laporan Asosiasi Transportasi Udara Internasional (International Air Transport Association/IATA) edisi Januari 2024, secara global lalu lintas udara tercatat di angka 94,1 persen dari level prapandemi pada 2023.

Penerjemah: Xinhua
Editor: Natisha Andarningtyas
Copyright © ANTARA 2024