Moskow (ANTARA) - Presiden Rusia Vladimir Putin menyatakan terbuka untuk dialog terkait krisis Ukraina.

"Kami tidak pernah menolak untuk berunding," kata Putin dalam sebuah wawancara tertulis dengan Xinhua menjelang kunjungan kenegaraan selama dua hari ke China yang dimulai pada Kamis (16/5),

"Kami mencari penyelesaian yang komprehensif, berkelanjutan, dan adil atas konflik ini melalui cara-cara damai. Kami terbuka untuk berdialog tentang Ukraina, tetapi negosiasi semacam itu harus mempertimbangkan kepentingan semua negara yang terlibat dalam konflik, termasuk kepentingan kami." Putin menambahkan.

Terkait upaya-upaya China dalam penyelesaian politik krisis Ukraina, Presiden Rusia ini menyatakan pandangan positif terhadap posisi China.

Putin mengatakan bahwa China dengan jelas memahami akar permasalahan krisis Ukraina dan dampak geopolitik globalnya, sebagaimana tercermin dalam "Posisi China dalam Penyelesaian Politik Krisis Ukraina", sebuah usulan 12 poin yang dirilis oleh China pada Februari 2023.

Menurut Putin, konsep dan saran yang ditunjukkan dalam dokumen tersebut menunjukkan keinginan tulus China untuk menstabilkan situasi.

Putin menekankan bahwa empat prinsip untuk resolusi damai krisis Ukraina yang baru-baru ini diusulkan oleh Presiden China Xi Jinping sangat sesuai dengan dokumen yang disebutkan di atas.

"Langkah-langkah tersebut dibangun di atas gagasan bahwa kita perlu melepaskan 'mentalitas Perang Dingin' dan memastikan keamanan yang tak terpisahkan serta penghormatan terhadap hukum internasional dan Piagam PBB secara keseluruhan dan keterkaitannya," demikian Putin.
 

Pewarta: Xinhua
Editor: Junaydi Suswanto
Copyright © ANTARA 2024