PLTA Jatigede menjadi salah satu solusi penyediaan energi bersih bagi masyarakat. PLN akan mengoptimalkan semua potensi energi hijau yang ada
Jakarta (ANTARA) - PT PLN (Persero) menyelesaikan pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) Jatigede berkapasitas 2 X 55 Megawatt (MW) di Kabupaten Sumedang, Jawa Barat.

Hal tersebut sebagai bentuk komitmen PLN dalam pengembangan energi hijau di tanah air dengan memanfaatkan sumber energi terbarukan, khususnya air.

Direktur Utama PLN Darmawan Prasodjo dalam keterangannya di Jakarta, Kamis, mengatakan pengembangan pembangkit energi baru terbarukan (EBT) terus dijalankan oleh perseroan seiring komitmen transisi energi demi mencapai net zero emission (NZE) pada 2060.

"PLTA Jatigede menjadi salah satu solusi penyediaan energi bersih bagi masyarakat. PLN akan mengoptimalkan semua potensi energi hijau yang ada, ini juga sejalan dengan komitmen kami mencapai NZE demi memastikan kehidupan yang lebih baik bagi generasi mendatang," kata Darmawan.

Adapun, sinkronisasi pertama PLTA Jatigede berhasil dilakukan ke sistem kelistrikan PLN pada Sabtu (11/5). Hadirnya PLTA itu meningkatkan bauran energi dari sumber EBT sebesar 110 MW.

Lewat tahap sinkronisasi pertama, PLTA Jatigede dipastikan dapat beroperasi secara terkoordinasi dengan keandalan yang tinggi pasca hasil pengujian dan integrasi sistem pembangkit listrik dengan jaringan kelistrikan yang ada.

Baca juga: PLN bakal tambah 111 SPKLU di berbagai lokasi "rest area" tol

Baca juga: PLN percepat pemulihan aliran listrik daerah terdampak bencana


Sementara itu, Pelaksana Harian (Plh) General Manager PLN Unit Induk Pembangunan Jawa Bagian Tengah Kunto Nugroho mengatakan kesuksesan sinkronisasi pertama tersebut merupakan tahapan penting dalam pelaksanaan proyek ke depannya.

"Kami sangat antusias melihat capaian positif ini dan merupakan tonggak penting dalam menyediakan pasokan energi bersih dan berkelanjutan bagi masyarakat," ujar Kunto.

Proyek PLTA Jatigede sebelumnya telah melalui sejumlah tahapan penting. Untuk dapat beroperasi secara komersial, masih terdapat beberapa tahapan pengujian, di antaranya uji pembebanan, reliability run hingga memperoleh sertifikat laik operasi (SLO). Pembangkit tersebut ditargetkan dapat beroperasi komersil pada Juni 2024.

PLN mengharapkan proyek PLTA Jatigede diharapkan dapat memberikan kontribusi signifikan dalam memenuhi kebutuhan energi listrik yang ramah lingkungan.

Dengan pencapaian tahap sinkronisasi pertama tersebut, proyek semakin mendekati tahap operasional penuh, yang diharapkan akan memberikan manfaat besar bagi masyarakat.

Baca juga: PLN EPI inisiasi program budidaya ternak kambing perah di Gunung Kidul

Baca juga: PLN: Perpanjangan kerja sama dengan WRI langkah konkret tingkatkan EBT

Pewarta: Benardy Ferdiansyah
Editor: Agus Salim
Copyright © ANTARA 2024