Kami juga ada Balai Diklat Industri ada tujuh, semuanya itu mencetak SDM industri yang kompeten dan sesuai dengan kebutuhan industri
Solo (ANTARA) - Kementerian Perindustrian berkomitmen mencetak sumber daya manusia (SDM) berkompeten menyusul tingginya kebutuhan tenaga kerja di dalam negeri.

Kepala Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Industri (BPSDMI) Masrokhan di sela kegiatan Industrial Vocational Fair (IVF) 2024 untuk Regional Jawa Tengah di salah satu unit pendidikan Kemenperin Akademi Komunitas Industri Tekstil dan Produk Tekstil Surakarta (AK-Tekstil Solo), Jawa Tengah, Kamis mengatakan setiap tahun industri dalam negeri membutuhkan sebanyak 682.000 tenaga kerja.

"Untuk pendidikan kami ada 22 politeknik dan SMK. Kami juga ada Balai Diklat Industri ada tujuh, semuanya itu mencetak SDM industri yang kompeten dan sesuai dengan kebutuhan industri," katanya.

Meski demikian, dikatakannya, jumlahnya belum bisa memenuhi kebutuhan sebanyak itu.

"Oleh karena itu, pak menteri minta kami agar tahun ini bisa meningkat. Target tahun ini kami menambah 27 kelas dengan jumlah siswa dan mahasiswa 900 orang," katanya.

Ia berharap upaya tersebut dapat menambah jumlah SDM berkompeten di dalam negeri.

Sementara itu, pada acara IVF yang diselenggarakan selama dua hari tersebut mencakup beberapa kegiatan yang bertujuan untuk meningkatkan animo pendaftar.

Selain itu, juga meningkatkan serapan lulusan unit pendidikan Kemenperin ke industri, antara lain penandatanganan naskah kerja sama, sosialisasi unit pendidikan Kemenperin, temu industri, job fair, pameran dan open house, dan talkshow.

"Kegiatan ini dilaksanakan sebanyak empat kali di empat regional atau perwilayah," katanya.

Sebelumnya, kegiatan Industrial Vocational Fair 2024 ini juga dilaksanakan untuk Regional Jawa Barat sebagai bagian dari rangkaian kegiatan Peluncuran JARVIS Bersama 2024 pada 2-4 Mei 2024 lalu di Politeknik STTT Bandung yang dihadiri secara luring oleh lebih dari 600 peserta yang berasal dari berbagai macam institusi, mulai dari siswa SMA/SMK, pelaku industri, Kadin Indonesia dan daerah, asosiasi industri, kementerian dan lembaga, hingga mitra luar negeri.

Terkait hal itu, Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita mengatakan Kementerian Perindustrian terus memperkuat dan mengembangkan program-program pendidikan dan pelatihan vokasi melalui BPSDMI.

"Penyelenggaraan pendidikan dan pelatihan vokasi tersebut bertujuan untuk memenuhi dan mengantisipasi kebutuhan industri sehingga tercipta kesesuaian atau link and match dengan dunia usaha industri, tidak hanya untuk saat ini tetapi juga pengembangan industri di masa depan," katanya.

Baca juga: Kemenperin gelar pelatihan vokasi perkapalan tingkatkan kompetensi SDM
Baca juga: Kemenperin buka Jalur Penerimaan Vokasi Industri tahap kelima

Pewarta: Aris Wasita
Editor: Ahmad Wijaya
Copyright © ANTARA 2024