Tokyo (ANTARA) - Survei terbaru yang dilakukan Badan Kepolisian Nasional (National Police Agency/NPA) Jepang menunjukkan bahwa 17.034 warga lanjut usia (lansia) di Jepang yang hidup seorang diri meninggal di rumah dalam periode Januari-Maret.

Survei tersebut mencakup 60.466 jenazah yang ditangani polisi Jepang selama tiga bulan pertama 2024. Dari seluruh jenazah itu, 21.716 di antaranya adalah orang yang hidup seorang diri, termasuk kasus bunuh diri.

Hampir 80 persen dari kasus lonely death (kematian sunyi) atau 17.034 adalah orang berusia 65 tahun ke atas, yang meliputi 2.080 orang berusia antara 65 hingga 69 tahun, 3.204 orang berusia antara 70 hingga 74 tahun, 3.480 orang berusia antara 75 hingga 79 tahun, 3.348 orang berusia antara 80 hingga 84 tahun, dan 4.922 orang berusia 85 tahun ke atas.
 
Seorang perempuan lansia duduk di depan toko buah di Tokyo, Jepang, pada 18 September 2023. (ANTARA/Xinhua/Zhang Xiaoyou)


"Kematian sunyi" didefinisikan sebagai kondisi ketika seseorang meninggal tanpa ada orang lain yang menyaksikannya, dengan jangka waktu tertentu sebelum jenazahnya ditemukan, menurut diskusi interim pada 2023 oleh kelompok kerja Kantor Kabinet yang bertugas menyelidiki masalah itu.

NPA diperkirakan akan terus mengumpulkan data sebagai bagian dari upaya pemerintah untuk mengatasi masalah masyarakat yang menua dengan cepat.

Jumlah keseluruhan kasus kematian di rumah di kalangan warga lansia yang hidup seorang diri pada 2024 diperkirakan mencapai sekitar 68.000, menurut survei itu.

Penerjemah: Xinhua
Editor: Natisha Andarningtyas
Copyright © ANTARA 2024