Beijing (ANTARA) - Di kaki bukit sebelah utara Gunung Mogan di wilayah Deqing, Provinsi Zhejiang, berdiri Desa Xiantan yang dikelilingi oleh pepohonan yang rimbun, pegunungan yang diselimuti tanaman bambu, dan beragam homestay.

Selama liburan Hari Buruh tahun ini, homestay di kawasan tersebut sangat diminati, dengan wilayah Deqing menerima hampir 1,4 juta wisatawan dan menghasilkan pendapatan pariwisata sekitar 1,89 miliar yuan (1 yuan = Rp2.210), yang keduanya mencapai rekor tertinggi.

Xu Zhaoying, pemilik homestay lokal di daerah itu, mengatakan bahwa dirinya sangat sibuk selama periode tersebut dan homestay miliknya telah penuh dipesan. Para wisatawan melakukan reservasi lebih dari sebulan sebelumnya.

Bisnis homestay yang berkembang pesat telah merevitalisasi desa tersebut, yang dulunya merupakan desa sepi dan dihuni oleh para lansia, menurut Shen Jiangrong, pemimpin di Xiantan.

Desa tersebut kini memiliki 166 homestay dan 14 restoran, beserta kafe, peternakan, dan tempat usaha lainnya, yang menciptakan peluang kerja bagi penduduk desa.

Menjelajahi kota dan wilayah yang sebelumnya kurang dikenal menjadi tren baru di pasar wisata domestik. Data dari agen perjalanan daring Trip.com Group menunjukkan bahwa selama liburan Hari Buruh, pertumbuhan pesanan perjalanan secara tahunan (year on year/yoy) ke kota dan wilayah yang lebih kecil melampaui pertumbuhan pesanan ke kota tingkat pertama dan kedua.

Kota-kota populer seperti Yangzhou, Luoyang, Qinhuangdao, dan Weihai mencatat peningkatan rata-rata 11 persen dalam pemesanan. Sementara destinasi wilayah seperti Anji, Dujiangyan, dan Wuyuan mencatat lonjakan yang lebih tinggi, dengan rata-rata pemesanan sebesar 36 persen.

"Saya dan teman saya mulai merencanakan perjalanan sebelum liburan, tetapi ternyata semua kota yang populer sudah habis dipesan. Jadi, kami menyewa mobil dan berkeliling di sekitar wilayah Yingxian dan Hunyuan di Provinsi Shanxi," ujar seorang warga Beijing bermarga Li.

Li mengatakan bahwa landmark setempat melampaui ekspektasi dan meninggalkan kesan mendalam, seraya menambahkan bahwa pemesanan tiket dan hotel di wilayah itu juga lebih mudah.

Menurut Qin Jing, wakil presiden Trip.com Group, lonjakan pariwisata di wilayah-wilayah China menandakan adanya pergeseran preferensi perjalanan masyarakat menuju pengalaman yang lebih rasional dan nyaman.

Relaksasi, makanan lezat, ekowisata, serta pengalaman budaya dan pengalaman imersif menjadi komponen utama perjalanan liburan bagi wisatawan China.

"Dengan meningkatnya perjalanan yang dipersonalisasi dan imersif, wisatawan mencari destinasi yang lebih autentik dan tidak terlalu ramai. Kawasan tingkat wilayah, yang menampilkan lanskap alam yang unik, warisan budaya yang kaya, dan pesona pedesaan, menarik banyak pengunjung," ujar Hong Yong, seorang pakar e-commerce.

Hong menyatakan bahwa upaya pemerintah daerah dalam mengembangkan dan mempromosikan sumber daya pariwisata di tingkat wilayah telah meningkatkan daya tarik kawasan ini di kalangan wisatawan.

China memiliki lebih dari 2.800 kawasan administratif tingkat wilayah, yang menandakan adanya potensi besar untuk pengembangan pasar wisata.

Ditandai dengan pergeseran ke pasar-pasar yang sedang berkembang dan peningkatan permintaan, era baru pariwisata massal telah tiba, ujar Dai Bin, Presiden China Tourism Academy.
 

Pewarta: Xinhua
Editor: Junaydi Suswanto
Copyright © ANTARA 2024