Surabaya (ANTARA News) - Stok gula nasional dari hasil penggilingan tebu yang dilakukan 58 pabrik gula di seluruh Indonesia, diperkirakan aman untuk memenuhi konsumsi nasional hingga April 2007 mendatang. Proyeksi stok gula nasional itu terungkap dalam rapat Asosiasi Gula Indonesia (AGI) di Surabaya selama dua hari yang berakhir Kamis. AGI merupakan organisasi beranggotakan 15 perusahaan produsen gula berbahan baku tebu, baik BUMN maupun swasta. Seperti disampaikan Wakil Sekjen Ikatan Ahli Gula Indonesia (Ikagi) Adig Suwandi kepada wartawan, produksi gula nasional pada akhir giling tahun ini diproyeksikan mencapai 2,45 juta ton. Apabila konsumsi gula nasional mencapai 2,4 juta hingga 2,5 juta ton, maka impor gula hanya diperlukan untuk stok penyangga (buffer stock) dengan jumlah sekitar 150.000-200.000 ton. "Buffer stock itu sebagai cadangan menjelang dimulainya giling yang dimulai pada minggu pertama dan kedua Mei 2007," kata Associated Corporate Secretary PTPN XI itu. Apabila proyeksi AGI tersebut benar dan terealisasi, berarti pada musim giling tahun ini terjadi kenaikan produksi sekitar 210.000 ton dari tahun 2005 yang mencapai 2,24 juta ton. Meskipun peranan lima pabrik gula di Lampung terus meningkat secara signifikan, namun 46 pabrik gula di Jawa masih memberikan kontribusi terbesar, yakni diperkirakan sekitar 1,5 juta ton. Sementara produksi 12 pabrik gula di luar Jawa diproyeksikan 950 ribu ton. Pada rapat AGI itu terungkap, produksi gula hingga pertengahan Agustus lalu tercatat lebih kurang 1,4 juta ton dengan tebu digiling mencapai 16,3 juta ton. Dari jumlah tersebut, sekitar 800 ribu ton dihasilkan dari 46 pabrik gula di Jawa dan sisanya dari pabrik gula di luar Jawa.(*)

Editor: Heru Purwanto
Copyright © ANTARA 2006