kependudukan sesuai dengan domisilinya saat ini di luar kota metropolitan tersebut.
Kepala Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Disdukcapil) DKI Jakarta Budi Awaluddin saat dikonfirmasi di Jakarta, Kamis, menyebutkan bahwa jumlah tersebut berdasarkan data terakhir sampai Mei 2024.
"Untuk pendataan pemindahan warga, saat ini sudah memasuki tahap kedua dengan jumlah 130 ribu warga dinonaktifkan sementara," kata Budi.
Baca juga: DKI tegaskan siswa numpang KK tidak bisa daftar PPDB Jakarta 2024
Menurut Budi, program pemindahan kependudukan ini sebagai upaya Pemerintah Provinsi DKI Jakarta dalam membenahi administrasi kependudukan (adminduk). Program ini juga disambut baik oleh jajaran Dukcapil di wilayah Bogor, Depok, Tangerang dan Bekasi (Bodetabek).
"Masyarakat juga sudah mulai teredukasi dengan baik program penataan dan penertiban dokumen kependudukan ini," ujar Budi.
Dalam membenahi adminduk, Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta juga membatasi satu alamat rumah maksimal dihuni oleh tiga kepala keluarga (KK).
Baca juga: Ini penegasan KPU DKI terkait penonaktifan NIK saat Pilgub 2024
Sebelumnya, Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono menyebutkan penonaktifan NIK KTP warga Jakarta bisa menjadi salah satu pencegahan tindakan kriminalitas perbankan hingga masalah kependudukan lainnya.
Pembenahan juga dilakukan supaya lebih aman dari masalah kriminalitas perbankan. "Banyak juga para pengusaha atau warga yang berusaha di bidang kontrakan itu mengharapkan tertib administrasi," kata Heru di Balai Kota DKI Jakarta, Senin (29/4).
Baca juga: Dukcapil jamin hak politik warga terdampak penonaktifan NIK
Pewarta: Siti Nurhaliza
Editor: Sri Muryono
Copyright © ANTARA 2024
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.