Jakarta (ANTARA News) - Bank Indonesia menyatakan inflasi 2013 sebesar 8,38 persen sebagaimana yang telah diumumkan oleh Badan Pusat Statistik (BPS) pada Kamis (2/1) lalu sesuai dengan harapan BI yang memang memperkirakan inflasi 2013 di bawah 8,5 persen.

"Saya mau sampaikan kemarin inflasi betul-betul sesuai harapan. Cukup rendah dan dua bulan ini konsisten cukup baik, tentu seperti prediksi dan sesuai harapan," kata Gubernur BI Agus Martowardojo saat ditemui di Kompleks Perkantoran BI, Jakarta, Jumat.

Angka inflasi 8,38 persen sendiri tercapai, setelah inflasi pada Desember 2013 tercatat 0,55 persen atau hampir sama dengan angka inflasi Desember 2012 sebesar 0,54 persen. Agus berharap, pada 2014, inflasi jauh lebih bisa terkendali dan bisa terjaga di level yang telah ditetapkan yakni 3,5-5,5 persen.

"Tapi saya ingin berpesan di tahun 2014 ini jangan mudah puas dan jangan gampang putus asa. Itu penting," ujar Agus.

Ia melihat, isu defisit neraca transaksi berjalan masih akan menjadi tantangan ekonomi tahun depan dan Agus berharap masalah defisit tersebut dapat secepatnya diatasi dengan baik.

"Kalau melihat di 2014 ini kita harapkan bahwa isu penanganan current account deficit itu terus bisa diperbaiki. Kalau ada neraca perdagangan membaik, jangan cepat puas karena di tahun 2014 ini kan kita sama-sama mengikuti dan dunia juga melihat adalah tahun politik bagi Indonesia," kata Agus.

Pada tahun politik di Indonesia dan juga dengan perkembangan ekonomi dunia di negara maju yang semakin baik, menurut Agus, belum tentu banyak dana dari luar akan masuk ke Indonesia.

"Jadi secara umum kita lihat dana-dana yang masuk ke negara berkembang akan berkurang, dan kita musti jaga bahwa pengelolaan ekonomi kita baik dan sehat sehingga betul-betul dana yang masuk ke Indonesia khususnya dana investasi dan kekuatan kapital lainnya terus bisa mengalir ke Indonesia," ujar Agus.

Pewarta: Citro Atmoko
Editor: Unggul Tri Ratomo
Copyright © ANTARA 2014