Begitu juga wisatawan tidak berenang di sekitar pesisir pantai karena khawatir menimbulkan kecelakaan laut
Rangkasbitung (ANTARA) -
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Lebak meminta nelayan agar mewaspadai gelombang tinggi hingga 4,0 meter di perairan selatan Banten dan Samudera Hindia pada Selasa.
 
Kepala Seksi Kedaruratan dan Logistik BPBD Kabupaten Lebak, Agust Riza Faesal di Rangkasbitung, Lebak mengatakan nelayan jika melaut harus mewaspadai gelombang tinggi di perairan selatan Banten dan Samudera Hindia, yang berdasarkan informasi dari Berdasarkan data Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) berkisar antara 2,5 meter hingga 4,0 meter.

Baca juga: BMKG: Kekeringan mendominasi wilayah Indonesia Juni-September 2024
 
Begitu juga wisatawan tidak berenang di sekitar pesisir pantai karena khawatir menimbulkan kecelakaan laut.
 
BPBD Lebak minta nelayan perahu kecil di sekitar Pantai Binuangeun, Tanjung Panto, Suka Hujan, Cihara, Cibobos, Panggarangan, Bayah dan Sawarna waspadai gelombang tinggi di laut Banten agar tidak menyebabkan korban kecelakaan laut.
 
Dengan demikian, BPBD Lebak mengeluarkan peringatan dini risiko tinggi keselamatan terhadap nelayan yang menggunakan perahu kecil.
 
"Kami minta nelayan jika melaut agar menggunakan peralatan keselamatan dengan memakai pelampung," katanya menjelaskan.

Baca juga: BMKG ingatkan masyarakat waspadai hujan lebat di 15 provinsi
 
Sementara itu, sejumlah nelayan di TPI Bayah Kabupaten Lebak sejak satu pekan terakhir tinggi gelombang perairan selatan Banten dan Samudera Hindia berkisar 2,5 meter sampai 4,0 meter.
 
Tinggi gelombang 4,0 meter di perairan itu cukup membahayakan bagi nelayan tradisional dengan perahu kecil.
 
"Kami lebih baik istirahat di rumah karena kondisi laut cukup berbahaya dengan tinggi gelombang itu,"katanya menjelaskan.
 

Pewarta: Mansyur suryana
Editor: Sambas
Copyright © ANTARA 2024