Saya sepakat kematian singa tidak wajar. Tapi itu semua kewenangan pihak kepolisian, saya berharap penegak hukum bisa mengusut tuntas kasus ini,"
Surabaya (ANTARA News) - Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini menyatakan kematian singa Afrika di Kebun Binatang Surabaya (KBS) pada Selasa (7/1) adalah tidak wajar.

"Saya sepakat kematian singa tidak wajar. Tapi itu semua kewenangan pihak kepolisian, saya berharap penegak hukum bisa mengusut tuntas kasus ini," ujar Wali Kota Surabaya saat memberikan keterangan pers di kediaman Jl. Sedap Malam Surabaya, Jumat.

Wali kota menengarai ada pihak-pihak yang punya kepentingan tertentu. Namun demikian, orang nomor satu di Pemkot Surabaya itu memilih untuk menyerahkan sepenuhnya kasus tersebut kepada aparat penegak hukum.

Agar kejadian tersebut tidak terulang, dia menegaskan akan mengambil langkah konkret, di antaranya mengerahkan tenaga lebih untuk penjagaan KBS siang dan malam. Pemasangan CCTV, kata dia, akan dikerjakan dalam satu minggu ke depan.

Di samping itu, pemasangan kaca pada kandang hewan juga bakal dilakukan dalam waktu dekat. Hal itu bertujuan untuk meningkatkan keamanan satwa KBS.

Pada kesempatan itu, Risma juga menjelaskan seluk-beluk persoalan yang selama ini melanda KBS. Tak dapat dimungkiri bahwa kondisi satwa KBS yang memprihatinkan lantaran adanya konflik berkepanjangan, yang hingga kini masih belum ada putusan resmi.

Pemkot Surabaya akan mengambil alih pengelolaan KBS dengan tujuan ingin mengembalikan kejayaan kebun binatang yang sudah ada sejak zaman Belanda itu.

"Dulu, KBS bahkan sempat menyandang predikat kebun binatang terbesar di Asia Tenggara," katanya.

Setelah melewati proses panjang, kini KBS dikelola oleh Perusahaan Daerah Taman Satwa (PDTS) KBS.

Risma mengatakan meski PDTS KBS baru mengelola KBS selama enam bulan terakhir, namun kondisi makanan serta kebersihan terbukti menjadi lebih baik.(*)

Pewarta: Abdul Hakim
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2014