Srinagar, India (ANTARA News) - Tiga terduga gerilyawan tewas dalam bentrokan dengan pasukan keamanan India di wilayah bergolak Kashmir, Senin, kata polisi.

Pasukan khusus kepolisian dan militer menutup sebuah desa di sebelah baratlaut kota utama Srinagar karena kecurigaan bahwa militan bersembunyi di tempat itu, dan bentrokan terjadi pada sore hari, kata seorang polisi.

Bentrokan itu, yang terjadi di desa Dangerpora di luar kota Sopore, 45 kilometer dari Srinagar, masih berlangsung, kata inspektur polisi Abdul Qayoom kepada AFP.

"Kami sejauh ini melihat tiga mayat. Dua (militan) lagi masih terlibat dalam pertempuran," kata Qayoom.

Bentrokan itu berlangsung sepekan setelah militan membunuh seorang polisi senior kontra-pemberontakan dan melukai tiga orang lain di daerah yang sama.

Lebih dari 47.000 orang -- warga sipil, militan dan aparat keamanan -- tewas dalam pemberontakan muslim di Kashmir India sejak akhir 1980-an.

Pejuang Kashmir menginginkan kemerdekaan wilayah itu dari India atau penggabungannya dengan Pakistan yang penduduknya beragama Islam.

New Delhi menuduh Islamabad membantu dan melatih pejuang Kashmir India. Pakistan membantah tuduhan itu namun mengakui memberikan dukungan moral dan diplomatik bagi perjuangan rakyat Kashmir untuk menentukan nasib mereka sendiri.

Perbatasan de fakto memisahkan zona-zona Kashmir antara yang dikuasai India dan Pakistan.

Dua dari tiga perang antara kedua negara itu meletus karena masalah Kashmir, satu-satunya negara bagian yang berpenduduk mayoritas muslim di India yang penduduknya beragama Hindu.

Serangan-serangan pada 2008 di Mumbai, ibukota finansial dan hiburan India, telah memperburuk hubungan antara India dan Pakistan.

New Delhi menghentikan dialog dengan Islamabad yang dimulai pada 2004 setelah serangan-serangan Mumbai pada November 2008 yang menewaskan lebih dari 166 orang.

India menyatakan memiliki bukti bahwa "badan-badan resmi" di Pakistan terlibat dalam perencanaan dan pelaksanaan serangan-serangan itu -- tampaknya menunjuk pada badan intelijen dan militer Pakistan. Islamabad membantah tuduhan tersebut.

Sejumlah pejabat India menuduh serangan itu dilakukan oleh kelompok dukungan Pakistan, Lashkar-e-Taiba, yang memerangi kekuasaan India di Kashmir dan terkenal karena serangan terhadap parlemen India pada 2001. Namun, juru bicara Lashkar membantah terlibat dalam serangan tersebut.

Penerjemah: Memet Suratmadi

Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2014