Pemindahan ibu kota negara ke luar Jakarta jangan hanya wacana, tapi harus menjadi salah satu program prioritas pemerintahan hasil Pemilu 2014,"
Jakarta (ANTARA News) - Presiden RI mendatang harus secara serius merencanakan dan merealisasikan pemindahan ibu kota negara ke daerah lain karena Jakarta sudah tidak layak dan tidak efektif lagi menjadi pusat pemerintahan, kata seorang calon anggota DPD RI.

"Pemindahan ibu kota negara ke luar Jakarta jangan hanya wacana, tapi harus menjadi salah satu program prioritas pemerintahan hasil Pemilu 2014," kata calon anggota Dewan Perwakilan Daerah (DPD) dari Daerah Pemilihan DKI Jakarta dan Kepulauan Seribu Moestar Putrajaya kepada pers di Jakarta, Minggu.

Wacana pemindahan ibu kota negara ke luar Jakarta kembali mencuat belakangan ini terkait makin parahnya kemacetan lalu lintas dan banjir di banyak tempat di Jakarta pada musim penghujan ini.

Sebelumnya, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono di sela kunjungan kerja di St. Petersburg, Rusia, pada 7 September 2013 menyatakan pemerintah mempertimbangkan usulan pemindahan ibu kota negara dengan merujuk pada negara lain yang berhasil memindahkan ibu kotanya yakni Malaysia, Australia, Turki, dan Kazakhstan.

Dalam keterangan kepada wartawan yang menyertai kunjungan kerjanya itu, Kepala Negara juga mengemukakan bahwa ke depan Jakarta sendiri harus tetap dipertahankan sebagai pusat ekonomi dan perdagangan.

Moestar lebih lanjut mengemukakan, perbaikan infrastruktur apapun tetap tidak akan membuat ibu kota negara menjadi lebih baik akibat tertumpunya Jakarta sebagai pusat pemerintahan serta pusat ekonomi dan perdagangan, bahkan pusat pendidikan.

"Bahkan, dibanding dengan membangun tanggul raksasa senilai Rp200 triliun sesuai rencana Pemprov DKI sekalipun, saya pikir tetap lebih baik memindahkan pusat pemerintahan ke daerah lain. Biayanya pasti akan jauh lebih rendah dibanding dengan membangun proyek raksasa itu," katanya.

Ditanya tentang daerah mana yang layak untuk dijadikan pusat pemerintahan RI mendatang, putera tokoh pendidikan nasional Moeslim Taher itu menyatakan sependapat dengan mantan Panglima TNI Jenderal (Purn) Djoko Santoso yang menyebutkan bahwa daerah yang paling cocok dijadikan ibu kota negara adalah Cirebon, Jawa Barat.(*)

Pewarta: Aat Surya Safaat
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2014