Jakarta (ANTARA News) - Gara-gara gestur quenelle yang dianggap anti Yahudi oleh sejumlah kalangan di Inggris dan Prancis, Nicolas Anelka membuat klub terakhir diperkuatnya, West Bromwich Albion, kehilangan sponsor kostumnya.

Anelka melakukan selebrasi gol saat mencetak satu dari dua golnya ketika timnya seri 3-3 melawan West Ham United bulan Desember lalu.

Gestur quenelle ini adalah meletakkan satu tangan di dada, sedangkan tangan satunya lagi lurus agak miring ke bawah mengarah ke depan.

Gestur ini dipopulerkan komedian Prancis Dieudonne, dan di Prancis dianggap sebagai modifikasi salut ala Nazi.  Lewat Twitter, Anelka menegaskan gestur itu semata demi dedikasinya untuk komedi itu.

Asosiasi Sepak Bola Inggris (FA) melakukan investigasi atas soal ini, sedangkan West Brom telah meminta Anelka untuk tak mengulangi bergestur seperti itu.

"Nicolas segera menyetujui untuk memenuhi permintaan ini," kata manajemen West Brem.

Dieudonne, yang bernama lengkap Dieudonne M'Bala M'Bala, telah tujuh kali didenda karena melakukan defamasi (fitnah anti Yahudi), penghinaan, pidato kebencian dan diskriminasi rasial.

Belum lama ini para jaksa di Paris melancarkan penyelidikan apakah dia bersalah karena memicu kebencian rasial setelah merujukkan kata "kamar gas" kepada seorang jurnalis Yahudi saat dia manggung pada 19 Desember.

Dieudonne menegaskan dia tidak anti Yahudi, sedangkan Anelka sendiri menyebut gesturnya itu berarti anti kemapanan, bukan anti Yahudi.

"Saya tak tahu agama dikait-kaitkan dengan cerita ini," tulisnya di Twitter. "Saya memohon publik untuk tidak tertipu oleh media. Dan sudah pasti saya bukanlah anti semit atau rasis."

Menteri Olah Raga Prancis Valerie Fourneyron mengutuk gestur ini sebagai mengejutkan dan menjijikkan, sedangkan Kongres Yahudi Eropa menyerukan Anelka dihukum.

West Brom menyatakan bekerjasama secara penuh dengan FA dan akan melakukan investigasi sendiri, tapi Anelka tetap menjadi pilihan utama tim.

Di bawah ketentuan baru soal antidrikiminasi yang diluncurkan Mei tahun lalu, Anelka terancam tak bisa bermain minimal lima pertandingan jika FA memutuskannya bersalah.

Ternyata bukan hanya Anelka yang memperlihatkan quenelle ini. Samir Nasri dan Mamadou Sakho juga melakukannya.

Foto Nasri yang gelandang Manchester City ini pernah memperlihatkan dia menyampaikan gestur ini di pusat latihan City, tapi Nasri menyatakan salut itu dia dedikasikan untuk simbol anti kemapanan.

"Pose dalam gambar yang saya posting dua bulan lalu itu melambangkan perlawanan terhadap sistem. Itu sama sekali tak ada kaitannya dengan anti semit atau anti orang Yahudi," tulis Nasri dalam Twitter-nya. "Saya mohon maaf karena telah menyebabkan orang-orang sakit hati."

Sedangkan Sakho menyatakan fotonya telah dimanipulasi, dan juru bicara Liverpool sendiri mengatakan pemainnya yang mantan bek tengah Paris Saint-Germain ini tak tahu apa-apa soal arti gestur itu.

Anelka, yang memeluk Islam pada 2004, terkenal suka berulah, dan pernah diusir balik ke Prancis pada Piala Dunia 2010 di Afrika Selatan setelah berselisih dengan pelatih Raymond Domenech, demikian AFP.

Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2014