selama komoditi yang diekspor Jatim sudah ada, seperti kulit, barang dari kulit, kimia dasar, tekstil, dan makanan minuman.
Surabaya (ANTARA News) - Pemerintah Provinsi Jawa Timur (Jatim) menjajaki ekspor olahan bahan makanan ke Rusia karena negara itu merupakan negara pengimpor bahan makanan terbesar dan menjadi salah satu kekuatan ekonomi terbesar ke enam di dunia.

"Provinsi ini harus mengambil peluang di dalam pasar perdagangan Rusia karena melihat potensi yang besar di dalamnya," ujar Wakil Gubernur Jatim, Saifullah Yusuf, saat menerima kunjungan Duta Besar RI di Rusia Djauhari Oratmangun di Kantor Gubernur Jatim di Surabaya, Selasa.

Peluang kerja sama di bidang perdagangan Jatim sangat besar di Rusia. Menurut dia, Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) bisa didorong untuk mengembangkan usahanya di sana, tentunya difasilitasi oleh Pemprov Jatim dan Dubes RI di Rusia.

Bukan hanya industri olahan makanan, lanjut dia, akan tetapi hasil laut dan kerajinan bisa dijadikan komoditi utama untuk diekspor ke Rusia.

"Akan tetapi, sebelum mengirim para pengusaha Jatim ke Rusia, harus dilakukan kunjungan ke Rusia untuk melihat peluang apa saja yang bisa diambil oleh Jatim," kata pejabat yang akrab disapa Gus Ipul tersebut.

Ia mengungkapkan, peningkatan hubungan perdagangan Jatim dan Rusia bisa meningkat apabila peluang itu diambil oleh Pemprov Jatim. Selama ini, kata Gus Ipul, hubungan perdagangan antara Jatim dan Rusia masih sangat kecil.

"Bisa dikatakan neraca perdagangan Jatim-Rusia selama kurun waktu 2009-2013 defisit. Sampai September tahun lalu, nilai ekspor Jatim ke Rusia sebesar 79,44 juta dollar AS, sedangkan impornya sebesar 606,27juta dollar AS," kata dia.

Kendati demikian, selama komoditi yang diekspor Jatim sudah ada, seperti kulit, barang dari kulit, kimia dasar, tekstil, dan makanan minuman. Sedangkan, impor Jatim dari Rusia diantaranya besi baja, mesin dan otomotif, semen dan produk dari semen dan kertas serta pengolahan tembaga dan timah.

Sementara itu, Duta Besar RI di Rusia, Djauhari Oratmangun, menyambut positif penjajakan kerja sama antarkedua belah pihak. Ia berharap akan segera terealisasi dan meningkatkan perekonomian kedua negara, khususnya Jatim.

"Kami akan tindaklanjuti dan merealisasikannya. Kerja sama ini sangat baik untuk kemajuan perekonomian ke depan," kata pria yang juga menjabat Duta Besar RI untuk Belarussia tersebut.

(KR-FQH)

Pewarta: Fiqih Arfani
Editor: Ella Syafputri
Copyright © ANTARA 2014