Ambon (ANTARA News) - Jalur penerbangan langsung dari Bandara Internasional Pattimura Ambon menuju Pulau Wonreli-Kisar, Kabupaten Maluku Barat Daya (MBD) sejak awal Januari sudah terhenti total.

"Biasanya rute ini dilayani maskapai penerbangan Merpati Nusantara Airlines (MNA), tapi aktivitas ini sudah terhenti karena informasinya perusahaan ini sudah pailit," kata warga MBD, Adolop Unaweckly yang dihubungi dari Ambon, Minggu.

Pulau Wonreli-Kisar merupakan daerah yang pernah dijadikan ibu kota sementara Kabupaten MBD ketika memekarkan diri dari Maluku Tenggara Barat (MTB) selaku kabupaten induk sejak akhir tahun 2008.

Kemudian pusat pemerintahan MBD dialihkan ke Tiakur, Pulau Moa namun daerah itu belum memiliki bandara, sehingga aktivitas penerbangan dari Ambon, Ibu Kota Provinsi Maluku ke Kabupaten MBD masih berlangsung di Pulau Wonreli-Kisar.

Sayangnya, kata Adolop, jalur penerbangan ini sudah terhenti total akibat PT. MNA tidak lagi mengoperasikan pesawatnya sejak awal tahun ini sehingga masyarakat maupun pejabat daerah hanya mengandalkan jasa angkutan laut ke daerah lain.

Akibatnya, bila pejabat daerah yang akan berurusan ke Kota Ambon, mereka terpaksa menggunakan kapal laut ke Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT) atau ke Saumlaki, Kabupaten MTB, Maluku baru melanjutkan perjalan dengan pesawat udara ke Ambon.

"Perjalanan seperti ini pun terkadang tidak efektif sebab ketika tiba di Kupang atau Saumlaki, harus mengantri lagi untuk mendapatkan tiket pesawat," katanya.

Pihak pemilik maskapai penerbangan Trigana Air pernah diminta untuk melayani rute Ambon-Kisar tapi sulit direalisasi akibat tidak tersedianya bahan bakr minya jenis avtur untuk pesawat terbang di sana.

Kalau untuk ukuran landasan pacu Bandara Jhon Baker Kosar, menurut Adolop, tidak ada masalah karena sudah diperpanjang dari 900 meter menjadi 1.200 meter.

Bandara Saumlaki sendiri hanya memiliki panjang 900 meter tapi bisa didarati pesawat terbang milik Trigana Air atau Expres Air berpenumpang di atas 30 orang.

Pewarta: Daniel Leonard
Editor: Desy Saputra
Copyright © ANTARA 2014