Purwokerto (ANTARA News) - Gaya bicara "kanibalis", Sumanto (34) semakin "ngelantur" dan tidak jelas, bahkan jika ditanya hendak kemana setelah bebas menjalani hukuman, pemakan mayat manusia itu malah menjawab seputar pengalaman saat mencari ilmu kekebalan. Ketika ditemui di LP Purwokerto, Jumat, lelaki asal Desa Pelumutan Kecamatan Kemangkon, Kabupaten Purbalingga, Jateng itu kerap berbicara sendiri. Jika disinggung pertanyaan tentang rencana dia ke depan, jawaban yang dilontarkan berbelit-belit dan tidak sesuai dengan pertanyaan yang ditujukan padanya. "Saya dahulu membunuh manusia dan kadang memakan dagingnya agar tingkatan ilmu saya semakin tinggi sehingga kebal oleh ilmu hitam apapun," ujarnya ketika ditanya akan pergi ke mana setelah keluar dari tahanan terkait warga desa kelahirannya sepakat menolak kehadiran Sumanto. Menurut Kepala LP Purwokerto Kristiadi, kondisi Sumanto menyangkut kebersihan dan kesehatan fisik sekarang sudah lebih baik dibanding saat awal masuk rutan. Kini Sumanto sudah terbiasa mandi minimal sehari sekali, sering memotong kuku tangan dan kaki, serta mengenakan pakaian bersih. Selama menjalani masa hukuman, kata dia, sikap dan perilaku Sumanto juga masih wajar seperti nara pidana lainnya. Kegiatan sehari-hari pemakan daging manusia itu memang lebih sering terlihat menyendiri dan jarang berkumpul bersama penghuni LP lainnya. Ia mengatakan, kabar yang beredar di masyarakat mengenai Sumanto gemar makan tikus dan kecoak itu tidak benar. Namun ia mengakui, selama menjalani masa tahanan di LP Purwokerto, Sumanto yang akan habis masa tahanannya awal November 2006 itu memang mempunyai keanehan, yakni mahir menangkap tikus tanpa bantuan alat penangkap dan penjebak lainnya. "Hanya dengan tangan kosong ia mampu menangkap tikus dan kecoak yang banyak berkeliaran di sekitar ruangan penjara. Ia begitu peka terhadap keberadaan tikus dan kecoak di sekitar LP, sehingga dengan cekatan ia akan segera menyergap tikus yang sedang keluyuran." katanya. Sementara itu terkait usulan warga Desa Pelumutan yang sepakat menolak kembalinya "si kanibal" ke desa kelahirannya, pihak LP bersedia menampung dan memperkerjakan Sumanto hingga ada orang yang bersedia mengajak dan memperkerjakannya. "Setelah dinyatakan bebas, mungkin sementara waktu dia akan ditampung di LP untuk membantu pekerjaan di sini, apakah menjadi tukang bersih-bersih taman atau lainnya," katanya.(*)

Editor: Bambang
Copyright © ANTARA 2006