New York (ANTARA News) - Dolar naik tipis terhadap euro Rabu, setelah risalah pertemuan Federal Reserve Januari mengungkapkan beberapa pembuat kebijakan mendorong kenaikan suku bunga lebih awal.

Euro sedikit lebih rendah dibeli 1,3734 dolar pada sekitar pukul 23.00 GMT , turun dari 1,3756 dolar Selasa (18/2) malam.

Baik dolar maupun euro melemah terhadap mata uang Jepang yen.

Dolar diambil 102,31 yen turun dari 102,34 yen, mata uang umum Eropa jatuh ke posisi 140,51 yen dari 140,82 yen.

Risalah pertemuan Komite Pasar Terbuka Federal Reserve pada 28-29 Januari menunjukkan bahwa pembuat kebijakan bank sentral umumnya optimis tentang ekonomi AS, mengabaikan gejolak baru di pasar negara berkembang dan menilai bahwa turunnya angka tenaga kerja pada Desember terutama terkait cuaca.

FOMC sepakat untuk ke dua kalinya dalam dua bulan untuk melanjutkan pemangkasan program pembelian stimulus obligasi yang sangat besar, yang telah digunakan untuk menahan suku bunga rendah guna merangsang investasi dan pertumbuhan lapangan kerja.

Para pembuat kebijakan memotong stimulus bulanan sebesar 10 miliar menjadi 65 miliar dolar dan berjanji akan mengambil "langkah-langkah" lanjutan pengurangan pada pertemuan mendatang, asalkan kondisi ekonomi tetap membaik.

"Beberapa anggota melihatnya tepat untuk menaikkan suku bunga acuan The Fed sesegera mungkin," risalah mengatakan di tengah meningkatnya ekspektasi pasar pertumbuhan ekonomi lebih cepat dan peningkatan tingkat inflasi meski masih sangat rendah.

The Fed memiliki ambang batas tingkat pengangguran dari 6,5 persen, turun dari 6,6 persen tingkat pengangguran bulan Januari.

Risalah FOMC "mengandung sedikit kejutan," kata Kathy Lien dari BK Manajemen Aset sepeti dikutip AFP.

Dolar tidak berubah terhadap pound, yang dibeli 1,6680, sementara greenback naik menjadi 0,8886 franc Swiss dari 0,8880 sehari sebelumnya.

(S004) 

Editor: Fitri Supratiwi
Copyright © ANTARA 2014